BRAK!!
Darren masuk ke dalam ruangan yang selalu menjadi saksi bisu ketika para Manggala menginterogasi seseorang. Ketika tatapannya bertemu dengan Jay, lelaki itu mengangkat alisnya.
"Lo yang minta mereka bawa gue ke sini?" Tanya Jay.
Darren menunjukkan foto Ratu di atas meja "Kenal dia?"
"Nyokapnya dia kan?" Tanya Jay sambil menoleh ke arah Yoshi.
"Lo yang nyuruh dia ngebunuh Pakde Raja?" Tanya Darren lagi.
"Hah? Gue?" Jay mengangkat alisnya tinggi-tinggi.
BUGH!!!
Darren menampar Jay dengan bukunya "Ga usah pura-pura ga tau lo"
"APAAN SIH BANGSAT?! NGAPAIN GUE NYURUH NI ORANG BUAT NYEBUNUH SI RAJA RAJA ITU?! KENAL AJA ENGGA!" Jay membentaknya.
BUGHHH!!
Darren menamparnya lagi dan kini ia memelintir tangan Jay agar tatonya terlihat.
"Lo ga bisa ngelak lagi."
"NGELAK AP—ARRGGGHHHH!!!!"
Ia merintih kesakitan ketika Darren mengambil rokok Bimo yang masih menyala dan menempelkannya ke pergelangan tangan Jay "Jelasin ke gue dong... Maksud tato lo ini apa?"
"MAKSUD LO APA SIH?! EMANGNYA TATO GUE KENAPA—ANJJJINGGGG!!!"
Darren menarik rambut Jay dan menatap matanya tajam "Lo itu Marco kan?"
"MARCO SIAPA?! GUE GA KENAL!"
Darren menghempaskan rambut Jay dari genggamannya dengan keras hingga kepalanya terantuk sandaran kursi.
"Mas, gimana kalau dia emang bukan Marco..." Bisik Rafa.
Darren menatap Jay, kemudian mengangkat alisnya "we still kill him. Dia udah tau terlalu banyak soal kita."
"Gue ga ngerti kenapa kakak gue harus masuk ke keluarga busuk macam kalian..." Ucap Jay, menatap semua lelaki di sana dengan amarahnya.
"Because your father loves money, dumb shit." Ucap Darren dengan senyum miring "Gue bakal nanya untuk yang terakhir kali, lo dalang dibalik semua ini atau bukan?"
"UDAH GUE BILANG GUE GA TAU APA-APA!!!" Ucap Jay.
"Kayaknya dia jujur..." Ucap Bima.
Darren menghela nafas "Tapi mau gimana lagi..." Ia kemudian melirik Yoshi yang sedari tadi diam saja "Buat lo nih"
"Gue?" Tanya Yoshi sambil menunjuk dirinya sendiri "Rafa aja tuh. Belum pernah"
Rafa langsung menggeleng "Ga usah Yosh, makasih."
Yoshi mendecak malas, kemudian ia turun dari atas meja. Mengambil kapak dan langsung menyerang Jay hingga kepalanya putus.
Semua orang di sana terdiam dengan sedikit ketakutan karena terkejut melihat kemampuan Yoshi.
"What?" Tanya Yoshi karena semua orang melihatnya.
"Gue minta maap kalo gue ada salah ya, Yos..." Bima langsung menyalami Yoshi.
"GUE JUGA!!!!" Rafa ikut takut.
Bimo dan Darren hanya berpandangan tapi mereka juga memikirkan hal yang sama.
"Lo sadis gini tapi ga pernah mau disuruh bunuh orang..." Ucap Darren.
"Males aja" ucap Yoshi "Lagian gue ini masih anak kandungnya dia. In case lo semua lupa." Ia menunjuk foto ibunya dengan kapak yang berlumuran darah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...