+2) ZevaNda : Rainbow

1.3K 135 190
                                    

#ZevaNda's Bonus Chapter :

"At the end of the day that left us breathlessWe lean on each otherWe close our eyes and fall asleep comfortablyDreaming againIn the slightly unfamiliar tomorrow that will start over again countless timesI think we will be okay, I think it will be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"At the end of the day that left us breathless
We lean on each other
We close our eyes and fall asleep comfortably
Dreaming again
In the slightly unfamiliar tomorrow that will start over again countless times
I think we will be okay, I think it will be shining
The rainbow that connects your and my heart"

***

Nanda Arkais Salvino.

Dulu tidak pernah sedikitpun Anya membayangkan ia akan menjadi calon istri lelaki hebat itu. Tetapi di sinilah ia sekarang. Menggenggam erat tangan Nanda dengan cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Handphone kamu masih banyak notifikasi?" Tanya Nanda karena ia tidak melihat benda itu sejak tadi.

Anya mengangguk "Kayaknya bakal nge-hang deh..."

Setelah ia mengatakan 'iya' sebagai jawaban lamaran Nanda dan lelaki itu memposting foto tangan mereka yang saling menggenggam ke Instagram dan menandai akunnya, ponsel Anya jadi tidak berhenti diserbu ribuan followers baru.

Yang tentunya tidak akan ia accept karena ia nyaman hanya dengan followers kurang dari 200 yang isinya sudah pasti aman dan tentram.

Omong-omong soal lamaran...

Menurut kalian seperti apa lamaran Nanda tadi? Apakah mewah dan mahal sesuai dengan citranya? Jawabannya tidak.

Nanda hanya mengajak Anya untuk naik ke puncak gunung, makan jagung bakar sambil menatap pepohonan yang berkabut dan berakhir dengan untaian kata-kata penuh kejujuran.

"Aku ga tau apakah karena kamu itu cinta pertamaku atau gimana, tapi setiap sama kamu, momen biasa pun bisa jadi istimewa... Semua hal yang ada di otakku soal kamu itu selalu indah. Termasuk bayangan kalau kita nikah nanti... Hari ini aku ada niat ngelamar kamu sih, kalau kira-kira kamu terima, aku jadi ngelamar. Tapi kalo engga, aku coba lain kali..."

Dan setelah hening cukup lama untuk memikirkan semuanya, Anya menerima lamaran Nanda itu.

Satu-satunya yang mewah dan mahal dari lamaran ini hanya cincinnya. Sisanya ya... Mereka seperti sedang kencan biasa saja.

Bahkan lamaran mereka juga tidak terlalu private. Ada beberapa pendaki lain yang juga istirahat di tempat yang sama. Sepertinya mereka keluarga kecil yang bahagia.

Karena sumber api cukup besar, mereka memasak makanan bersama dan duduk di sekeliling api tersebut.

"Masnya dari mana?" Tanya pria berusia 50 an itu.

"Dari Jakarta, pak." Jawab Nanda dengan senyumnya.

"Oalah... Kesini sama pacarnya?"

"Iya, pak... Calon istri saya kebetulan."

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang