Ririn adalah perempuan yang paling tidak bisa menutupi perasaan yang ia rasakan.
Semuanya akan tercetak jelas di wajah cantiknya.
Sama seperti pagi ini, di wajah Ririn seolah bertuliskan; "Gue lagi badmood, jangan nyari gara-gara kalo ga mau gue tendang!"
Dan ya...
Hal itu sangat mudah ditangkap oleh teman-temannya.
"Feeling gue ada yang lagi badmood nih... Antara lagi PMS atau lagi berantem sama pacar sih bau-baunya" Sindir Giselle yang duduk di belakang Ririn.
Gadis itu mendecak "Diem deh. Gue lagi suntuk."
Yoshi menoleh ke teman sebangkunya itu "Kenapa, ngtip? Lo mau cerita sama temen-temen lo ga? Kalo iya, biar gue pergi dulu"
"Serius gapapa?" Ririn mengerutkan dahinya.
Yoshi langsung mengangguk "Gapapa. Gue ke kantin ya, nanti gue beliin susu kotak"
"Thank you :(((" Ririn berucap sambil cemberut.
Kemudian Yoshi langsung berjalan keluar kelas, sesuai kesepakatan. Setelahnya Ririn memutar kursi ke belakang.
"IH PADA MAU GIBAH YA?! IKUTANN! AYO, NYA!" Nada berseru sambil menyeret Anya untuk ikut serta.
Akhirnya mereka berlima sudah membentuk perkumpulan, siap untuk mendengarkan curhatan Ririn.
"Gue berantem sama Kak Al..." Ucap Ririn pelan.
"I knew it." Giselle merasa bangga karena tebakannya benar.
"Berantem kenapa, Rin?" Tanya Anya yang ikut penasaran.
"Kemarin di bajunya kak Al kayak ada bekas lipstik cewek gitu... Ya... Gimana gue ga nethink?" Ucap Ririn lesu.
"Lipstik? Ada bentuk bibirnya?"
"Adaa..." Ririn makin lesu.
Giselle rasanya sudah tidak tau harus berkomentar bagaimana atas kebodohan sepupunya itu.
"Menurut lo gimana, Gi? Wajar ga sih gue marah?" Tanya Ririn pada Gia yang sedari tadi diam karena ingin berpikiran positif lebih dulu.
"Ng... Sebenernya... Gue juga ga tau, Rin... Tapi ga tau kenapa gue yakin Kak Al ga akan ada niat kayak gitu ke lo" ucap Gia yang mendapat keyakinan entah darimana.
"Tapi kalo dipikir-pikir emang bener sih! Al tuh ga akan kepikiran buat selingkuh, orang dia bucin lo pake banget kok!" Ucap Giselle menimpali.
"Coba dengerin dulu aja penjelasannya dia gimana... Kalo lo langsung marah gini kan jadi runyam semuanya. Kalo alasan dia ga masuk akal baru deh terserah lo" Gia yang paling dewasa di sana langsung memberi saran.
"Bener, Rin! Orang seganteng Kak Al harus didengerin!" Nada berseru out of context. Tidak usah heran, namanya juga Nada.
Satu persatu saran dari teman-temannya mulai ia terima, tapi ia juga masih tidak tau apakah ia mau mendengarkan penjelasan Al atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fiksi Penggemar[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...