"Lo pada diundang ke acara tunangannya Yoshi?" Tanya Giselle dengan alis terangkat.
Ririn langsung mengerutkan dahinya "Yoshi tunangan lagi?"
"Kan kemarin sempet pegat anjir. Gimana sih lo... Katanya bestie..." Jawab Giselle ketus.
Jujur.
Ririn baru tau.
"Gue ga tau Yoshi putus sama tunangannya... Kapan emang?"
"Waktu lo putus sama Al, dia juga putus sama Liv. Emang ya lo berdua tuh sehati." Sindir Giselle sambil mengaduk minumannya dengan tenang.
Urusan julid, Giselle emang jagonya.
"Pantesan gue chat dia beberapa hari ini slow-resp banget..." Ririn menopang wajahnya dengan tangan.
"Ada hati yang harus dijaga, Rin. Maklum." Nada menepuk-nepuk bahu Ririn.
Gadis itu mengangguk paham "Ya gue ga masalah sih. Yang penting dia bahagia sekarang."
Anya melirik ke arah meja yang tak jauh dari mereka. Seketika ia merasa curiga.
"Ng... Mereka tuh lagi ngomongin kita atau gimana sih..." Bisik Anya.
Seperti yang diharapkan, teman-teman Anya langsung menoleh. Gadis itu menepuk dahinya karena harusnya mereka tidak membuat semuanya terlalu jelas.
BRAK!!
Seorang gadis cantik tiba-tiba datang dan menggebrak meja.
Giselle mengerutkan dahinya, menatap perempuan itu sinis.
"Lo yang namanya Gia?" Tanya gadis itu.
Gia yang tadinya asik streaming auto bingung "Iya saya... Kenapa ya mbak?"
BYUR!!
Gia benar-benar terkejut ketika wajahnya disiram dengan jus jambu hingga bajunya basah semua.
"WAH ANJING LO!" Giselle langsung berdiri dan menjambak perempuan itu.
Perempuan-perempuan yang tadi membicarakan mereka ikut maju, tentu saja Ririn dan kawan-kawan tidak tinggal diam.
"LO APA-APAAN MAIN NYIRAM TEMEN GUE SAT?!" Giselle benar-benar marah.
"CEWEK GATEL KAYAK GITU TUH EMANG PANTES DISIRAM TAU GA?!"
"MULUT LO DIJAGA BANGSAT!"
Aksi saling jambak tidak bisa terelakkan lagi. Sekalipun ada security yang memisahkan, mereka tetap tidak terbendung.
Anya benar-benar tidak bisa berada di keributan, ia malah terkena panic attack dan menutup telinganya karena ia teringat Audi lagi. Ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Nana lewat DM, berharap semoga Nana datang secepatnya.
"SHIT!!! KUKU GUE!!!!! LO GA TAU APA INI MAHAL?!" Nada berteriak ketika kukunya patah setelah adegan cakar-cakaran yang ia lakukan dengan seseorang di sana "TERSERAH LO MAU MUKUL GUE DIMANA TAPI JANGAN DI MUKA YA ANJIR! GUE ARTIS!"
Sebagai satu-satunya orang yang bisa bela diri, Ririn dengan mudah mengunci lengan lawannya dan membuatnya tidak bergerak.
"Lo siapa sih?" Tanya Ririn dengan dahi berkerut.
"Aw!!!!"
"Kalo orang nanya tuh dijawab, bukannya tereak!" Ririn memelintir tangannya lebih kuat.
"AAAKKKKK!!!!"
"JAWAB ANJIR!"
"K-kita mantannya Nana..."
Giselle yang mendengar itu seketika langsung murka "NANA MAU PACARAN SAMA ORANG-ORANG KAYAK GINI?! MATANYA KATARAK APA GIMANA ANJRIT?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...