Selepas acara Giselle dan Gema, Ririn segera kembali ke kamarnya. Hotel ini memang secara khusus dipesan oleh Gema agar para tamunya bisa tidur dengan nyaman.
Ririn masuk ke kamar dan langsung mandi karena ia benar-benar lelah dan tubuhnya terasa lengket setelah aktivitasnya hari ini.
Sebuah telfon masuk ke ponselnya.
Mas Arga is calling...
"Halo, mas?" Tanya Ririn sambil mengeringkan rambutnya.
"Kamu masih pesta?"
Ririn menggeleng "Udah selesai. Ini udah balik ke kamar."
"Aku jemput besok ya? Maaf banget aku ga dateng hari ini..."
"It's okay... Aku udah kasih hadiahnya ke mereka kok" Ririn tersenyum. Setelahnya ia keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit tubuhnya saat itu.
"Kamu mau oleh-oleh apa? Aku udah beli beberapa sih... Tapi kali aja kamu mau sesuatu?"
Ririn terkekeh "Engga kok— OH SHIT!!"
"Rin?! Kamu kenapa?!"
Gadis itu membeku ketika melihat Al berdiri di sisi ranjangnya.
"G-gapapa, tadi hampir kepeleset" Jawab Ririn gugup, ia makin gugup ketika Al mendekat dan membuatnya terus mundur hingga punggungnya mencium tembok.
"Udah dulu ya mas... Aku mau tidur" Ucap Ririn pelan.
"Oke... Lain kali hati-hati ya... Good night"
Tut.
Ririn mencoba mengusir rasa gugup di dada "Kenapa Kak Al bisa masuk ke kamarku?"
Al mengangkat kunci di tangannya "Pake ini"
"Kok bisa dapet itu? Darimana?" Ririn kembali bertanya dengan jantung yang hampir terjun bebas.
Bukannya menjawab, Al malah semakin mendekat dan bahkan mulai berani untuk menyentuh bahu telanjang Ririn.
"Dari seseorang yang pengen banget liat kita balikan" ucap Al sambil menggerakkan tangannya dari bahu Ririn sampai ke jemarinya.
"Kak Al gila ya? Aku udah punya pacar!"
Al tersenyum miring, kemudian mengarahkan tangan Ririn ke sesuatu yang menyembul dibalik celananya.
"But he miss you so much" Al berseru dengan suara pelan.
Ririn menelan ludahnya dengan susah payah karena ini kali pertama setelah sekian lama ia kembali menyentuh benda itu. Walaupun masih terhalang celana, tapi Ririn seolah bisa membayangkan bentuk aslinya.
Al menyingkirkan tangan Ririn yang terus memegangi handuknya. Kemudian dengan sekali tarik handuk tersebut jatuh ke lantai dan membuat Ririn full naked tanpa banyak usaha.
"You're still awesome..." Ucap Al yang terang-terangan mengagumi tubuh indah Ririn.
"Kak, ini bisa disebut pemerkosaan loh!" Ririn berusaha menutupi tubuhnya.
Al mengangkat alisnya "Yakin ga mau?"
Brengsek.
Pertanyaan Al itu sukses membuat Ririn mati kutu.
YA KALI DIA GA MAU?!
Tapi masalahnya kalau ketauan Arga gimana...
Kalau ketauan Nana gimana...
Kalau ketauan mami gim—
"Asshh..." Ririn mendesah ketika Al menggunakan ibu jarinya untuk menggoda nipplenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...