⚠️A WISH⚠️

2.4K 153 89
                                    

Setelah putus dengan Al, hidup Ririn rasa-rasanya semakin jauh dari kata benar

Selain bergonta-ganti pacar, club juga seperti rumah kedua bagi Ririn. Entahlah, Ririn juga bingung kenapa ia jadi se-bajingan ini.

Kali ini ia pergi bersama Jay. Mungkin Jay memang cukup sering menjadi teman minum jika Ririn tengah mengingat Al lagi.

Jujur, melupakan Al memang tidak semudah itu.

Jay datang dengan satu gelas whiskey dan menaruhnya di hadapan Ririn.

"Gue ga pengen minum lagi" ucap Ririn sambil menatap ke arah lain. Ia sudah merasa hampir mabuk, dan rasanya malas sekali jika harus dimarahi oleh Nana setiap kali ia pulang dengan keadaan mabuk.

"C'mon... Satu gelas lagi aja" Jay mendekatkan gelas itu pada Ririn.

Gadis itu menggeleng "No. Gue ga mau."

Jay mendecak, kemudian berpindah duduk di sebelah Ririn.

"Hey... Listen to me" ucap Jay sambil merangkul tubuh Ririn "Lo ngajak gue minum karena mau lupa sama Al kan? Then just... Drink it. Gue jamin lo bakal langsung lupa sama Al." Ia menyeringai tipis diam-diam.

Ririn yang hampir mabuk hanya bisa menyingkirkan tangan Jay dari tubuhnya "Lepasin."

"Minum dulu." Jay meraih gelas itu, kemudian memberikannya pada Ririn.

"Did you put something in it?" Ririn memicingkan matanya--curiga.

Jay menggeleng "Trust me"

Akhirnya Ririn menghela nafas "Setelah gue minum, lo pindah oke?" Ucapnya sebelum menenggak minuman itu hingga habis "done. Sana pindah."

Jay malah tersenyum "Gue boleh tunggu sekitar 10 menitan kan?"

"... Nunggu?"

"Iya. Nunggu obatnya bereaksi" jawab Jay sambil tersenyum tanpa dosa.

Ririn mengerutkan dahinya "Obat? Lo... Lo masukin apa ke minuman gue?!"

"Obat yang bisa bikin lo lupa sama Al... Haha. No. Gue bercanda. Ga ada obat yang kayak gitu." Ucap Jay sambil tertawa, kemudian ia mengeluarkan semacam tabung yang mirip obat tetes mata "What is it called? Oh... Sex drops"

Ririn mengambil obat tersebut, kemudian membacanya.

"Brengsek!" Ririn mendorong tubuh Jay, tapi lelaki itu tidak bergeming sama sekali.

Ia justru menahan tangan Ririn dan berusaha untuk mencium Ririn secara paksa.

Gadis itu terus memberontak, ia takut Jay berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan.

Suhu di sekitar Ririn perlahan lebih panas dari sebelumnya, mungkin efek obat tersebut sudah mulai muncul.

"Stop pura-pura ga mau, Rin... I know you want it so bad..." Ucap Jay yang benar-benar membuat Ririn takut.

"No!" Ririn terus berusaha menjauh dari Jay, tapi tenaganya seolah terkuras.

Grep!

Jay mendecih ketika ada yang menarik jaketnya ke belakang, tapi sedetik kemudian ia melebarkan matanya saat mengetahui siapa pelakunya.

BUAGH!!!

Wajah Jay langsung terkena bogeman Al. Kemudian Al mengangkat tubuh Jay dan melemparnya hingga ia melayang dan jatuh di dekat meja billiar.

Al menghampiri Jay yang masih berusaha memproses apa yang baru saja terjadi. Ia memaksa Jay untuk bangun, kemudian mencengkram kuat jaketnya.

"Lo apain Ririn?" Tanya Al dengan tatapan yang seolah bisa membunuh Jay malam itu juga.

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang