+5) NaFiano : Candle Light

1.1K 130 211
                                    

#NaFiano's Bonus Chapter :

"Because you my heart, my melody is naturalThanks to you, my dreams became possibleI want to accomplish them all with youI'm not alone now that l'm with you, girlYou appeared when I was lonely and needed someoneAmong what is ordinary, I celebrate ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Because you my heart, my melody is natural
Thanks to you, my dreams became possible
I want to accomplish them all with you
I'm not alone now that l'm with you, girl
You appeared when I was lonely and needed someone
Among what is ordinary, I celebrate your preciousness
Streets shining with candles, even the lights are so special
Always stay by my side."

***

"Kamu liat ga target yang di depan situ?" Tanya Rafa sambil menunjuk papan target yang berjarak cukup jauh dari tempat mereka berdiri.

Nada mengangguk.

"Nih, pegang" ucap Rafa sambil memberikan sebuah pistol yang berisi peluru kosong.

"Ih! Kok berat??!" Nada shock ketika pistol tersebut ia angkat.

Rafa tertawa, kemudian membantu Nada meluruskan tangannya.

"Nanti yang disebelah sini kamu tarik, terus kamu tinggal teken di sini" ucap Rafa, memberikan instruksi.

"Kalau kamu kena tembak gimana?" Tanya Nada yang tentu saja takut.

"Kan aku di sini, Nadaaaaa" Rafa tertawa, kemudian kembali membetulkan posisi tangan Nada "Nah, sekarang coba kamu lakuin apa yang aku ajarin tadi"

Rafa kemudian mundur dua langkah supaya Nada lebih leluasa.

"Gini kan?" Nada menarik pelocoknya.

"Iya. Tembak deh"

"Oke..."

DOR!!!

"RAFAA!!!! SUARANYA KOK KENCENG BANGET?!!!"

"Kannn... Tadi aku tawarin headphone ga mau sih..."

Target tersebut langsung perlahan maju dan bisa dilihat oleh mereka. Tembakan Nada masih meleset jauh.

"Padahal niat aku ke tengah sini tau" ucap Nada sambik menunjuk pusat target.

Rafa mengusak kepala Nada, kemudian memeluk gadis itu dari belakang "Udah keren tau... Dulu aja aku pas pertama kali diajarin sama Mas Darren cuma bisa nyentuh di sini..." Ia menunjuk titik yang jauh dari pusat.

"Berarti aku keren dong?" Tanya Nada dengan senyumnya.

Rafa mengecup pipi Nada sekali dan menaruh dagunya di bahu Nada "Selalu. Kamu selalu keren."

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang