ELOPING

1.3K 177 400
                                    

Ririn menatap pantulan wajahnya di cermin. Ia sudah sangat cantik seperti putri kerajaan yang sering dibaca oleh Gia dulu.

Meskipun wajahnya sudah sangat cantik, tidak ada kebahagiaan sama sekali di sana. Ririn ingin menangis.

Dengan sangat-sangat kencang kalau boleh.

"Rin, foto dulu yuk!!!" Gia berseru semangat.

Ririn menggeleng "Kalian aja. Gue males bangun dari tempat duduk"

"Ya udah kita foto di kaca—"

"Gi, foto sama kita aja sini" Giselle yang paham bahwa Ririn sedang tidak dalam mood yang baik langsung mengajak Gia berfoto bertiga bersama Anya.

Kalian mau tau Nada dimana?

Kan dia sudah bilang dia malas datang.

Ririn memegangi perutnya, hingga sampai tidak sadar setetes airmata jatuh dan ia buru-buru menghapusnya.

"Rin—"

"Gue mau sendirian, Sel... Sorry..." Ucap Ririn sambil menunduk.

"Hhh... Ya udah..." Giselle akhirnya mengajak Gia dan Anya untuk keluar dari ruang make up.

Ririn menggigit bibir bawahnya agar isakkannya tidak terdengar. Tetapi akhirnya ia membiarkan saja dirinya menangis sekencang-kencangnya.

Siapapun bisa melihat dirinya adalah pengantin paling menyedihkan. Dan Ririn tidak akan menyangkal.

Alasannya menerima lamaran Arga kemarin karena ia tidak mau Al merasa terbebani dengan kehadiran bayi mereka, ia juga tidak ingin Al sampai harus bertengkar lagi dengan Rissa.

Tok Tok Tok

Cklek

"Gue lagi mau sendirian—" nafas Ririn tercekat melihat Al di sana. Berdiri dengan baju semiformal karena ia tidak dibuatkan baju oleh Arga "Kak Al?"

Al segera masuk dan mengunci pintunya.

"Kenapa kamu mau nikah sama Arga?" Tanya Al.

"Kan Kak Al sendiri yang suruh..." Ririn menangis hingga nafasnya tersengal "Aku sayang sama Kak Al, aku mau nikah sama Kak Al, tapi aku ga ngerti kenapa Kak Al malah nyuruh aku nikah sama Mas Arga... Dan aku takut kalau keputusan Kak Al untuk ga nikahin aku itu udah termasuk keputusan yang terbaik..."

Ririn menghapus airmatanya sendiri "Aku tau mungkin situasi ini sulit buat Kak Al... Aku aja sampai takjub kemarin waktu Kak Al mau serius sama aku... Tapi waktu ada chat yang bilang kalau Kak Al mau aku nikah sama Arga, aku langsung mikir... Aku ga mau jadi beban buat Kak Al... Kak Al masih punya banyak hal yang bisa dilakuin... Aku ga mau jadi penghalang..."

"Aku ga pernah nyuruh kamu nikah sama dia. Dan alasan kenapa aku hilang, aku diculik. Ga tau sama siapa. Dan aku balik ke sini karena aku mau ketemu kamu! Jangan nikah sama Arga, Rin... Please..." Al menggenggam tangan Ririn erat.

Ririn terdiam karena ia berusaha memproses semuanya.

"I love you... I always do... Untuk apa aku ngelepas kamu dan anak kita ke orang lain?" Tanya Al dengan sendu "Please... we don't have enough time..."

Ririn melirik jam dinding "Ga akan berhasil... Sepuluh menit lagi acaraku bakal mulai... Buat ngelepas gaun aja ga akan cukup!"

Al mengambil gunting, kemudian menggunting bagian rok Ririn yang sangat panjang hingga menyapu lantai.

Setelahnya ia menggenggam tangan Ririn erat.

"Kamu mau ikut aku kan?"

"Kak Al udah ngerusak gaun aku... Mana mungkin aku ga mau?" Ririn membalas genggaman tangan Al dan mengikuti kemanapun Al pergi.

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang