⚠️I'LL MAKE YOU CRY⚠️

2.3K 162 376
                                    

⚠️ slightly abusive, harsh words, and... Kinda... Explicit maybe???? ⚠️

—///—

"Kak Al mau ngomong apa?" Tanya Ririn ketika Al sudah duduk di sebelahnya.

Al malah tersenyum hingga matanya menghilang "Aku ga mau ngomong apa-apa. Biar kamu ke sini aja sih sebenernya."

"A... Okay..." Ucap Ririn sambil mengangguk.

Melihat raut wajah Ririn yang tidak seperti biasanya membuat Al langsung peka.

"... Are you okay?" Tanya Al dengan sedikit khawatir.

"Y-ya... Of course. Cuma agak capek aja tadi." Ucap Ririn dengan senyumnya.

Al mengusap kepala Ririn "You did a good job. Sini, istirahat." Ia menarik Ririn agar bersandar di dada bidangnya.

Ririn memeluk Al erat, tetapi ia juga merasa bahwa dirinya tidak pantas memeluk Al begini. Mengingat apa yang sudah ia lakukan kemarin bersama Arga.

Al mengangkat dagu Ririn, kemudian mencoba menatap mata gadis itu.

"Are you that tired?" Tanya Al pelan.

"... Ya." Jawab Ririn.

Al tersenyum teduh, kemudian mendekat untuk mencium Ririn, tapi saat hidung mereka menempel Ririn menjauh dan langsung mengambil camilan di atas meja.

Al benar-benar bingung dengan sikap Ririn yang tiba-tiba ini

"Aku cuci tangan dulu" pamit Ririn sebelum berjalan ke arah dapur untuk mencuci tangannya.

Tentu saja karena Al bukanlah laki-laki yang mudah menyerah, ia mengikuti Ririn ke dapur dan langsung memeluknya dari belakang.

"Aku ada salah sama kamu?" Al bertanya karena ia tidak tau apa yang terjadi pada Ririn.

Gadis itu tidak bisa menjawab.

"Babe, I—" ucapan Al terhenti ketika ia melihat leher gadis itu, Al segera menurunkan turtleneck yang dikenakan Ririn hingga beberapa bekas cupangan Arga terlihat jelas.

Ririn segera menutupi lehernya dan menatap Al dengan tatapan terkejut serta penuh rasa bersalah.

Al juga terlalu terkejut hingga ia sempat diam beberapa detik.

"... I-ini—"

"Explain."

Ririn tertunduk sejenak.

"Arga?" Tanya Al dengan alis terangkat.

"..."

"He fucked you?" Tanya Al lagi, kemudian ia bertepuk tangan sarkastik "Wow... Keren..."

Ririn mengepalkan tangannya "I-I'm sorry—"

"Why? Kenapa minta maaf? Wajar dong kamu tidur sama dia? He's your boyfriend after all. Look." Al kembali menurunkan turtleneck Ririn "he gave you hickeys... Dan kamu juga keliatan ga nolak sih, karena ada... Satu... Dua... Tiga... Empat... Wow... Lima. You like it very much huh?"

"No..." Ririn menggeleng kuat dengan airmata yang sudah membasahi pipinya "Please Kak, aku minta maaf..."

"Udah aku bilang ga usah minta maaf. Biar apa minta maaf sama selingkuhan kamu? Harusnya kamu minta maaf sama Arga karena udah selingkuh." Ucap Al yang ketara sekali menahan amarahnya.

Ririn kembali menangis terisak.

"Did he give hickeys on your boobs too?" Tanya Al dengan tatapan yang seolah bisa menusuk Ririn hingga mati.

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang