Begitu Lamakah Sampai Ice lupa?

1.9K 131 22
                                    

- My Brother -

- Written By HwangFitri_

***

"Sayang, ingat sama perkataan mama, yah. Jaga ayah dan kakakmu."

"Kakakmu itu tipe pria dingin dan tidak perduli dengan lingkungan sekitar. Sedangkan ayahmu, dia benar-benar pria manja kepada mama."

"Mama! Jangan pergi!" teriak Rexi sambil menangis keras.

Mama Rexi hanya tersenyum manis. Rexi kembali mengingat bayang-bayang di mana mamanya berusaha untuk melawan penyakit mematikan yang ada di dalam tubuhnya.

"Hiks ... Mama ... Rexi mau ikut sama mama ... Hiks! Papa ingkar janji, Mama. Hiks! Mama ..."

Rexi benar-benar termakan oleh emosinya. Bahkan, dia mengacak-acak rambutnya dengan begitu kuat hingga rontok. Sakit? Ah ... Hatinya lebih sakit.

Bayangkan saja, jika dulunya kamu adalah Puteri di rumah mewah itu, tetapi tiba-tiba dibenci dan dipandang sebagai makhluk menjijikkan. Miris sekali bukan?

***

- Skip - 06:12 AM -

"Nasi sama sayur?" tanya Rexi di dalam hatinya saat melihat lauk yang ada di hadapannya.

Rexi mengangkat pandangannya sambil menatap lauk yang dimakan oleh Al dan juga Ice.

"Bang ..." panggil Rexi pelan.

Ice mengangkat pandangannya, sedangkan Rexi menatap kakaknya itu dengan sendu.

"Persediaan daging udah habis. Gue enggak bisa makan kalau bukan daging. Al juga kayak gitu. Lo makan sayur aja, soalnya gue sama Al enggak bisa kalau makan sayur. Lo makan aja sayurnya," kata Ice.

Ice melanjutkan makannya dengan begitu tenang, sedangkan Rexi masih menatap kakaknya itu dengan begitu sendu.

"Sejak kapan Bang Ice enggak tahu sama apa yang gue suka dan apa yang enggak gue suka? Bukannya Bang Ice tahu sendiri kalau gue enggak bisa makan sayur? Memangnya, Bang Ice enggak ingat sama kejadian waktu sekolah dasar dulu. Gue makan sayur dan berujung gue yang sakit perut?" tanya Rexi di dalam hatinya.

"Apa kejadian itu cukup lama sampai Bang Ice lupa sama hal itu?" tanya Rexi pagi di dalam hatinya.

Rexi menghela napas panjang, lalu kemudian tersenyum kecil.

"Makan aja, Rex. Dari pada lo mati kelaparan?" gumam Rexi pelan.

Rexi mulai memakan makanannya dengan secara paksa. Perlu kalian ingat kalau Rexi memiliki kelainan pada ususnya semenjak kecil. Dia tidak bisa mengkonsumsi semua jenis makanan sayuran.

"Untuk hari ini, lo berangkat ke sekolah pikir aja sendiri. Lo mau naik bus, terserah. Mau naik taksi, terserah. Mau naik ojek, terserah. Intinya, semua fasilitas lo gue sita. Mulai dari mobil, motor, kartu ATM. Semuanya gue sita. Hari ini, lo cuma ada bawa uang jajan lima puluh ribu," jelas Ice.

Ice merogoh sakunya, lalu kemudian melempar selembar uang lima puluh ribuan untuk Rexi.

Rexi merasakan kalau jantungnya seakan berdetak dengan begitu lemah. Dia diperlakukan layaknya orang yang begitu miskin dan tak pernah memegang uang lima puluh ribuan saja.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang