Keputusan Dari Barack

1K 68 10
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

Instagram @itssfitri_

***

Masih di tempat dan waktu yang sama.

Al tersenyum melihat tingkah Rexi.

"It's okey kalau lo emang masih ragu sama gue. Enggak apa-apa juga kalau emang lo enggak mau jujur sama gue," ujar Al lembut.

"Gue-"

"Gue enggak apa-apa, kok! Gue beneran enggak nethink, Al!" kata Rexi memotong.

"Hum ..." Al hanya berdeham. Malas untuk melanjutkan perdebatan.

Al menjatuhkan pandangannya untuk menatap ke arah perut rata milik Rexi.

"Uhm ... Menurut lo, nanti yang jadi bakalan cewek atau cowok?" tanya Al penasaran sambil menunjuk perut rata Rexi.

Plak!

Rexi memukul jari telunjuk Al dengan begitu kesal.

"Anjir!" kaget Al.

"Ini orok bakalan jadi anak lo nantinya! Jangan lo tunjuk-tunjuk kayak milih cakar di pasar loak!" sinis Rexi.

"Heung ... Barang juga, sih," gumam Al polos.

"Anjing! Apa lo bilang, Bangsat?!" tanya Rexi marah.

Enak saja calon anaknya dikatakan barang!

"Uhm ... Enggak ada. Lo cuma salah dengar doang!" kata Al cepat.

Rexi menatap Al dengan sangat garang. Al mendengkus panjang, lalu mengusap wajah Rexi dengan gemas.

"Sekali lagi lo bilang kalau anak gue barang. Jangan harap kalau burung lo masih punya dunia!" teriak Rexi kesal.

"Ngancamnya udah pakai burung gue, yah?" goda Al sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian.

Wajah Rexi seketika merona.

"Sialan! Gue malah dibalikin!" kesal Rexi.

Al terkekeh.

"Setidaknya gue udah melangkah perlahan. One step closer ..." batin Al.

Al menjatuhkan pandangannya sambil menatap ke arah perut rata Rexi.

"Barang, yah?" batin Al sambil tersenyum menyeringai.

Oh sial! Jangan berpikir macam-macam untuk melakukan hal negatif pada calon bayimu, Al!

***

"Ice ... Ice ... Ice! Bangun lo!" teriak Kiara kesal.

"Apaan, sih?!" kesal Ice.

Ice menarik selimut, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan cepat. Kesal karena mulut Kiara benar-benar aktif untuk mengomelinya.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang