Kesempatan Lagi

1.1K 82 13
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

Instagram @itssfitri_

***

Masih di tempat dan waktu yang sama.

Rexi mengerutkan keningnya saat melihat respon Al.

"Al ... Lo enggak-"

"Gue bakalan pergi dari hidup lo!" potong Al cepat.

"Ini kesalahan gue, bukan kesalahan anak itu. Biarin dia hidup dengan damai layaknya janin di luar sana. Yang salah ayahnya, bukan anaknya!" jelas Al.

"..."

Al menghela napas panjang.

"Gue bakalan pergi asalkan lo janji sama gue. Lo harus jaga anak kita. Jaga dia dan jangan sakiti dia. Ingat, yang salah ayahnya, bukan dia," lanjutnya lagi sambil tersenyum tipis.

"..."

Rexi bergeming saat mendengarkan penuturan dari Al.

Al menggerakkan tangan kanannya untuk mengacak-acak halus rambut Rexi.

"Lo tenang aja. Gue bakalan pergi cepat, kok. Demi lo," kata Al lembut.

Al menundukkan kepalanya sambil menatap perut rata milik Rexi.

Muach!

Al mengecup perut rata Rexi dengan lembut.

"Baik-baik di dalam sana, Sayang. Jaga mama dan jangan buat mama repot. Mungkin, papa harus pergi tanpa harus jaga kamu. Mama kamu punya hobi dan kebiasaan aneh. Meminta papa untuk pergi dan bahkan menghilang," ujar Al seakan-akan dia tengah berbicara dengan seseorang di dalam sana.

Al memperbaiki posisi berdirinya. Dia menyentil kecil kening Rexi.

"Gue juga punya rasa bosan kali, Rex. Gue juga bosan dengar permintaan lo yang itu itu mulu. Minta gue pergi lah. Minta gue hilang lah. Gue bakalan kabulin, kok. Gue bakalan usaha buat hilang dari mata lo," jelas Al.

Al menghela napas panjang.

Muach!

Al mencium kening Rexi dengan lembut.

Usai mencium kening Rexi, Al membalikkan badannya dan berniat untuk pergi dari sana. Tapi, tiba-tiba saja Rexi memeluknya dari belakang.

"Hiks! Hiks! Hiks!"

Al terdiam saat mendengarkan suara tangisan dari Rexi yang terdengar begitu sedih.

"Jangan permainin gue, Al! Jangan tinggalin gue! Hiks! Gue sayang banget sama lo, Al!" jujur Rexi.

Kalau kalian berkata, Rexi itu bodoh karena masih mencintai Al yang tidak punya hati itu. Iya, dia bodoh! Rexi akui hal itu.

Tapi, mampukah kalian meng 'Iya' kan bila orang yang kalian tempati jatuh cinta selama hampir setengah dari umur kamu, meminta untuk pergi dengan meninggalkan banyak bekas, baik luka dan bahagia? Apalagi, ada malaikat kecil yang sudah dia berikan untuk kamu?

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang