***
My Brother
Written By HwangFitri_
***
Indonesia, 19:23 -
"Kenapa fitting bajunya harus cepat banget, sih?! Kenapa harus buru-buru, Al!" kesal Rexi.
"Enggak ada waktu leha-leha buat kita, Rex. Kita harus gerak cepat karena bisa aja papa nanti berubah pikiran!" kata Al.
"Segitu takutnya lo, kalau papa berubah pikiran, Al? Kan, masih bisa dibujuk kalau emang papa berubah pikiran," ujar Rexi.
Al tiba-tiba menepikan mobilnya saat mendengarkan penuturan dari Rexi. Dia menatap wanita itu dengan nanar.
"Kenapa lo malah berhenti? Kita belum sampai, Al. Ya kali aja ada butik di jalan tol," kata Rexi heran.
"Ya, gue takut. Gue takut kalau papa berubah pikiran lagi. Gue enggak mau kalau gue harus berjuang lagi. Gue enggak mau kalau harus nunggu lama lagi. Gue takut buat nunda-nunda waktu," jelas Al.
"Semakin gue nunda waktu, jarak bakalan perlahan kembali menebal, Rex. Gue enggak mau kalau kita hancur. Ah ... Maksud gue, gue enggak mau kalau gue hancur. Semakin gue kayak gini, bisa aja kalau gue harus mundur lagi. Kita makin jauh dan jarak makin tebal," kata Al lagi.
Tiba-tiba saja Rexi tertawa dengan begitu deras.
"Hahaha! Darimana lo belajar kata-kata kayak gitu, Al? Cringe banget tahu!" ujar Rexi geli.
Al menatap Rexi dengan datar, membuat Rexi menghela napas kesal.
"Nah, kan! Tadi aja lo romantis banget pakai segala kata-kata. Sekarang? Sekarang mukanya datar lagi," heran Rexi.
"Gue enggak bercanda," kata Al dingin.
Al melanjutkan aktifitasnya untuk menginjak gas mobilnya.
Rexi melirik ke arah Al.
"Dia marah? Iya kali aja dia marah," batin Rexi.
"Al."
"..."
"Al."
"..."
"Sayang."
"Apa?"
Rexi memukul lengan Al dengan gemas.
"Sumpah, Anjir! Lo kenapa makin alay banget, sih, Al?! Dipanggil nama enggak nyahut. Dipanggil sayang malah nyahut. Alay banget, sih!" ujar Rexi.
"Rex ..." dingin Al memperingati.
"Iya ... Iya ... Gue diam!" kata Rexi kesal.
"..."
"Dih! Lo diam lagi? Ck!" heran Rexi.
"..."
Rexi terkekeh.
Rexi memeluk Al dari samping.
"Jangan gangguin gue, Rex. Risih ..." ujar Al menolak.
"Ck! Meluk doang, Al. Enggak gue gangguin," kata Rexi malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
Подростковая литература[𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭] Alvaro Addison, seorang pria yang memiliki sikap dingin dan semena-mena. Sikap dingin dan sikap semena-mena Alvaro semakin menjadi-jadi setelah sang ibu menikah dengan salah satu CEO yang memiliki seorang putri yang bernama Rexi Alexa a...