Queen Of Drama

1.8K 127 32
                                        

- My Brother -

- Written By HwangFitri_ -

***

Rexi kini menjalankan hukuman yang sudah diberikan oleh sang guru killer. Berlari mengelilingi lapangan sekolah yang luas dengan ditemani oleh panasnya terik matahari.

"Kiara ... Gue enggak apa-apa kalau semuanya benci sama gue. Gue enggak apa-apa kalau semuanya pandang gue dengan hina. Tapi, tolong jangan benci gue, Ki. Gue mohon sama lo, Ki. Jangan pernah benci gue. Lo teman gue yang paling gue percaya, Ra ..." lirih Rexi di dalam hatinya.

Ya, Rexi tak apa-apa jika dibenci oleh semua orang, asalkan Kiara tak ikut membencinya. Alasannya? Kiara adalah orang yang paling Rexi percayai setelah almarhumah ibundanya. Bahkan, Rexi amat sangat percaya dengan Kiara dari pada ayah dan kakak kandungnya, Brave Ice.

Bugh!

"Ouch!" pekik Rexi kesakitan saat sebuah bola basket berhasil melayang dan mengenai kepalanya.

"Ah, sorry ... Gue enggak sengaja," kata Deian yang tak lain adalah orang yang melempar bola basket sampai mengenai kepala Rexi.

"Deian ..." gumam Rexi tak percaya.

Deian mengambil bola basketnya yang ada di samping Rexi, sedangkan Rexi menatap pria itu tanpa berkedip sedikitpun.

"Deian ..." panggil Rexi dengan pelan dan berniat untuk menyentuh Deian, tetapi niatnya terhenti saat seseorang berteriak di seberang sana.

"Jangan sentuh dia, Pelakor!" teriak Kiara keras dan emosi.

Rexi terlonjak kaget dan menarik tangannya dengan cepat. Rexi mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah Kiara.

"Pelakor?" tanya Rexi heran.

Kiara memutar kedua bola matanya dengan malas, dia menatap Rexi dengan jengah.

"Iya. Lo Pelakor, kan?" tanya Kiara sinis.

"Deian itu pacar gue! Lo jangan pernah dekat sama dia, apalagi sampai sentuh dia! Pelakor!" kata Kiara sinis.

"Sejak kapan kalian-"

"Kemarin," potong Deian tenang sebelum Rexi menyelesaikan ucapannya.

"Ck! Dasar Pelakor! Woy!" ledek seorang siswa yang lewat di samping Deian dan Kiara.

Rexi terdiam seribu bahasa. Dia tak menyangka kalau semiris ini jalan takdir percintaannya.

Di saat dia mencintai Al yang tak lain cinta pertamanya, ada Renata sahabatnya yang merebut Al. Di saat Rexi ingin membuka hatinya untuk Deian, ada Kiara yang merebutnya. Jadi, miris sekali bukan?

"Ck! Gue malu punya adik kayak lo, Rex," kata Al dengan jijiknya, sedangkan Renata diam-diam tersenyum meledek sambil merangkul pundak Al.

Entah dorongan apa, semua orang yang lalu lalang di koridor sekolah itu berkumpul di lapangan, dengan Rexi yang berdiri di tengah-tengah mereka semua. Layaknya sebuah cerita drama perundungan.

"Al ..." lirih Rexi sambil menatap Al dengan nanar.

"Ck! Gue bodoh banget, Rex. Gue udah pernah percaya sama lo dan jatuh cinta sama lo. Nyatanya gue salah. Kenapa? Lo cuma perempuan malam, Rex!" kata Al sinis.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang