Ketakutan Alvaro Addison

573 39 2
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

***

Indonesia, Apartemen Barack, 08:13 -

Al berjalan masuk ke dalam kamar Rexi dengan buru-buru, membuat Rexi langsung memberikan tatapan tajam ke arah Al.

"Rex, itu semua-"

"Enggak! Lo bohongin gue lagi!" potong Rexi sebelum Al menyelesaikan ucapannya.

"Lo kemarin jumpa sama Renata!" bentak Rexi keras.

"Gue enggak ada niat buat jumpa sama dia kemarin! Gue cuma lagi nenangin pikiran karena benar-benar frustasi!" kata Al membela diri.

Rexi terdiam.

"Gue benar-benar bingung! Hubungan kita kenapa semakin rumit? Ditambah lagi, mama lo yang tiba-tiba datang dan menjabat sebagai mama tiri Anggara. Gue enggak habis pikir kalau mama kandung lo bantu Anggara buat dekat sama lo," jelas Al.

"Gue enggak mau, Rex. Gue enggak mau!" kata Al, lalu menggigit bibir bawahnya. Dia takut kehilangan Rexi.

Ya, saat ini Al benar-benar bimbang. Rexi yang sadar akan hal itu langsung menarik Al ke dalam pelukannya.

"Gue enggak mau pisah sama lo ..." kata Al dengan nada ketakutan.

"Enggak ada yang bisa misahin kita karena semuanya udah diurus. Mama berpihak sama kita," ujar Rexi.

Seketika Al melepaskan pelukannya, lalu menatap Rexi tidak percaya.

"Maksud lo?" tanya Al.

"Pas lo pergi dari rumah sakit, sempat terjadi cekcok antara mama kandung gue sama papa dan mama Bellina. Tapi, mereka dengan cepat damai karena mama mengakui semua kesalahannya sama papa," jelas Rexi.

"Tapi, lo tahu kalau mama gue dan papa masih punya hubungan status suami istri, kan? Dan papa mau mengurus surat cerai untuk mama kandung gue karena papa gue benar-benar kecewa sama mama kandung gue yang udah nyebar berita palsu tentang kematiannya, ternyata mama udah nikah sama papa Anggara," lanjutnya lagi dengan sedih.

"Dan mama juga udah janji enggak akan ganggu hubungan kita," kata Rexi lembut.

"Kenapa lo santai aja pas papa lo ceraiin mama lo?" tanya Al penasaran.

"Karena kecewa gue udah sampai di puncaknya," jawab Rexi sambil menahan air matanya.

Al melepaskan pelukan Rexi, lalu menghapus lembut air mata Rexi.

"Jangan pernah nangis karena gue enggak suka," kata Al.

Rexi tersenyum, lalu membelai lembut wajah Al.

"Tapi, kenapa kemarin lo hampir aja ngehancurin kepercayaan gue? Kenapa lo pergi club tanpa bilang sama gue, sampai-sampai Renata manfaatin kesempatan itu biar hubungan kita renggang?" tanya Rexi, lalu menunjukkan layar ponselnya kepada Al.

Al menatap layar ponsel Rexi dengan emosi, karena di sana terlihat jelas video Renata yang sedang menggoda Al.

"Rex, gue-"

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang