- My Brother -
- Written By HwangFitri_ -
***
Ice dan Rexi masih setia untuk saling berpelukan di balik selimut satu sama lain.
"Hangat dan nyaman. Rexi suka pelukan Bang Ice," kata Rexi pelan.
"Ck! Gue tahu, kok, kalau pelukan gue emang senyaman itu. Nyaman banget malahan, kan?" kata Ice sombong.
"Iya, Bang. Pelukan lo emang nyaman banget, Bang," jawab Rexi membenarkan.
"Tapi, enggak sehangat pelukannya Al," lanjut Rexi di dalam hatinya dengan begitu sedih.
Rexi menghela napas panjang, tanpa dia sadari kalau dia tak sengaja memasang ekspresi sedihnya.
"Ngapain wajah lo kayak gitu?" tanya Ice dan berhasil membuat Rexi kaget.
"Loh! Bang Ice belum bobok?!" tanya Rexi kaget.
"Anjir! Bahasa lo, ngapain pakai bahasa bobok?!" tanya Ice geli sambil tertawa geli.
"Ck! Kan, tadi lo sendiri yang bilang sama gue ..." Rexi menjeda ucapannya.
"Bobo! Jangan pecicilan!" kata Rexi meniru gaya ucapan Ice.
"Ah ... Lo udah berani ledekin Abang lo?!" tanya Ice gemas.
Ice menggelitik pinggang Rexi dan berhasil membuat adiknya itu langsung tertawa terbahak-bahak karena geli.
"Hahaha! Bang! U ... Udah! Hahaha!" pinta Rexi terbata-bata.
Bukannya mendengarkan permintaan sang adik, Ice malah semakin menggelitik pinggang Rexi.
Kamar Rexi benar-benar berantakan karena perang konyol yang dilakukan oleh kakak beradik itu. Mereka sama-sama saling melepas rindu satu sama lain. Mereka merindu satu sama lain. Ice yang sibuk dengan kuliahnya dan Rexi yang sibuk untuk patah hati karena Al disetiap harinya.
"Udah, Bang! Geli Anjir!" teriak Rexi dengan begitu kesal.
Ice kembali tertawa, dia menyudahi aktifitas jahilnya kepada sang adik.
Rexi langsung mengatur napasnya dengan cepat sambil menatap Ice dengan begitu kesal.
"Ck! Bang Ice mah jahat! Bikin capek tahu enggak, sih?!" kesal Rexi sambil menghembuskan napas dengan kasar.
Ice terkekeh.
"Udah, sih ... Cuma digelitikin doang juga," kata Ice meledek.
"Tapi, geli, Bang!" kesal Rexi sambil mengerucutkan bibirnya dengan lucu.
"Namanya juga gelitik. Awal katanya 'Geli'. Jadi, pasti geli lah," kata Ice random.
"Kok, bahasanya belibet banget, sih, Bang?!" tanya Rexi geli.
Rexi terbangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk, begitupun dengan Ice.
Saat Ice baru duduk, Rexi langsung bergerak dengan cepat untuk duduk di atas paha Ice. Ice yang mendapatkan perlakuan itu langsung tersenyum lebar.
"Manjanya balik lagi, yah?" kata Ice meledek.
"Biarin aja, sih. Namanya juga sama Abang," jawab Rexi manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
Roman pour Adolescents[𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭] Alvaro Addison, seorang pria yang memiliki sikap dingin dan semena-mena. Sikap dingin dan sikap semena-mena Alvaro semakin menjadi-jadi setelah sang ibu menikah dengan salah satu CEO yang memiliki seorang putri yang bernama Rexi Alexa a...