***
My Brother
Written By HwangFitri_
***
Indonesia, 01:43 -
Pintu kamar Ice tiba-tiba terbuka, menampilkan sosok Ice yang berdiri di ambang pintu sambil menatapnya dengan datar.
"Bawa aja nasi gorengnya ke dapur. Gue enggak lapar. Kalau nasi gorengnya di dalam, nanti basi kalau dibiarin," kata Ice sambil melirik nasi goreng yang tadinya disimpan Kiara di atas kasurnya.
Ice berjalan santai masuk ke dalam kamarnya.
"Dia enggak ngejar gue?!" tanya Kiara kesal di dalam hati.
Kiara membuka pintu kamar Ice dengan kasar, Kiara menatap Ice yang berbaring di atas kasurnya dengan menggunakan tatapan tajamnya.
"Enggak tahu terima kasih banget lo!" sinis Kiara marah.
"..."
Ice diam dan tak menanggapi Kiara, membuat Kiara menghembuskan napasnya dengan panjang.
Kiara berjalan perlahan mendekati Ice, lalu duduk di samping pria itu.
"Ice ... Ma ... Maaf. Kata-kata gue tadi siang udah kelewatan dan bikin lo sakit hati ..." kata Kiara pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Keluar, Ki. Gue enggak mau bahas masalah itu," perintah Ice dingin.
"Tapi, Ice ..."
Kiara menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis. Sesak rasanya kalau Ice bersikap dingin seperti ini kepadanya.
"Keluar, Ki," kata Ice lagi.
Kiara menggelengkan kepalanya dengan cepat, lalu memeluk Ice dengan erat, membuat pria itu tersentak kaget.
"Keluar, Ki!" seru Ice meninggi.
Kiara menggelengkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Lepas, Ki!" pinta Ice.
"Maafin gue dulu, baru gue lepasin!" jawab Kiara tegas.
Ice menghembuskan napasnya dengan kasar, lalu mengubah posisinya yang tadinya berbaring jadi duduk.
"Lepas, Ki!" pinta Ice lagi.
"Enggak!" tegas Kiara.
"..."
Ice menghela napas panjang.
"Katanya, lo sayang sama gue. Tapi, kenapa lo kayak gini sama gue?" tanya Kiara pelan.
"Tepis, Ki," kata Ice pelan bahkan hampir tak terdengar oleh Kiara. Tapi, untung saja telinga Kiara tajam.
"Ha?! Maksud lo?!" bingung Kiara sambil menatap Ice.
"Benar, kan?" jawab Ice.
Ice menatap Kiara dengan dingin.
"Lo tadi di mobil bilang kalau gue udah tidur sama banyak cewek, kan?" tanya Ice.
"..."
Kiara bergeming.
Kiara menundukkan kepalanya.
"Ma ... Maaf ..." lirih Kiara.
"Udah lah, Ki. Lo keluar aja. Gue kecewa sama pandangan lo yang buruk banget sama gue," ujar Ice dingin.
Kiara mengangkat pandangannya, lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Lo masih sayang sama gue, kan?! Gue kasih lo kesempatan buat dekatin gue deh!" kata Kiara antusias sambil berusaha tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
Ficção Adolescente[𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭] Alvaro Addison, seorang pria yang memiliki sikap dingin dan semena-mena. Sikap dingin dan sikap semena-mena Alvaro semakin menjadi-jadi setelah sang ibu menikah dengan salah satu CEO yang memiliki seorang putri yang bernama Rexi Alexa a...