Say Goodbye, Bitch

606 46 6
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

***

Indonesia, 02:01 -

"Gue nyuruh lo buat baring bukan karena gue mau making love sama lo. Gue cuma enggak mau kalau lo begadang, begadang enggak baik karena lo lagi hamil. Enggak hamil, begadang juga enggak baik. Gimana sama lo yang hamil," ujar Al sambil terkekeh.

"Gilaaaaa! Kenapa gue malah salah paham, sih?! Mana salah pahamnya mengarah ke-" Rexi mengatupkan bibirnya dengan cepat dan tak bisa melanjutkan kata hatinya.

Wajahnya merona seperti tomat matang.

"Gilaaaaa! Otak gue udah terkontaminasi sama sifat mesumnya Alll!" terik Rexi histeris.

"Enggak waras," gumam Al heran.

"Apa lo bilang?!" tanya Rexi marah.

Al terkekeh.

"Kalu lo mau making love. Gue terima dengan senang hati," ujar Al santai.

"Gila!" sinis Rexi.

"Biarin," jawab Al santai.

"Mati lo!" kesal Rexi.

"Mau?" tawar Al.

"Enggak," jawab Rexi sambil mengerucutkan bibirnya.

***

"Ice ... Telepon ..." lirih Kiara, lalu mendesah pelan.

Ice mengecup kening Kiara, lalu mengangkat panggilan telepon pada ponsel Kiara.

Ice tersenyum menyeringai saat melihat ID panggilan masuk dari ayah Kiara.

"Halo, Sayang. Kamu di mana? Deian ada di sini, cari kamu," ujar papa Kiara.

"Maaf, Om," jawab Ice.

"Loh! Cowok?!" tanya papa Kiara kaget.

"Saya temannya Kiara, Om," ujar Ice.

Kiara menatap Ice dengan nanar.

"Dia cuma nganggap gue sebagai teman doang?" batin Kiara kecewa.

Ice melirik Kiara sekilas, lalu memajukan badannya sambil memeluk Kiara dengan erat.

"Sial! Itu-nya masih di dalam!" umpat Kiara di dalam hati saat dia hampir mendesah.

"Kiara sama kamu?" tanya papa Kiara.

"Iya, Om," jawab Ice.

"Kalau begitu, beri ponselnya pada Kiara. Saya ingin berbicara," perintah ayah Kiara.

"Maaf, Om. Kayaknya, Kiara enggak pulang," kata Ice.

Kiara membulatkan matanya dengan lebar.

"Kenapa enggak pulang?!" tanya ayah Kiara tak terima.

"Masih banyak banget tugas yang mau dikerjain, Om. Mungkin, subuh baru selesai. Di sini ada teman ceweknya juga, kok. Nina," bohong Ice.

"Ah ... Begitu?" gumam ayah Kiara.

"Kalau begitu, jaga Kiara. Kamu jangan macam-macam sama Kiara. Saya tutup teleponnya," final ayah Kiara.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang