Bernostalgia Sewaktu SMP

568 53 5
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

Instagram @itssfitri_

***

"Lo enggak bosan duduk di situ mulu sambil lihat bintang, Rex?" heran Al.

Masalahnya, Rexi dari tadi hanya duduk di depan jendela kamarnya sambil menatap bintang-bintang di langit. Apa spesial nya coba?!

"Diam, Al! Gue lagi fokus!" seru Rexi.

"Fokus apa?" tanya Al penasaran.

"Hitung bintangnya!" jawab Rexi antusias.

Al mendengkus kesal sambil memutar kedua bola matanya dengan sangat malas. Ada-ada saja kelakuan ibu hamil satu ini.

"Sampai kiamat pun, lo enggak akan bisa buat hitung semua bintang yang ada di langit! Enggak ada yang bisa!" kata Al kesal.

"Lo enggak ingat sama apa kata pepatah, Al?! Enggak ada yang enggak bisa!" jawab Rexi sambil sekilas melirik ke arah Al.

"Ck! Tapi, lo lihat anjir! Yang lo hitung itu bintang!" sinis Al.

Rexi mendekatkan jari telunjuknya pada kedua bibirnya, memberi isyarat agar Al tetap diam dan memperhatikannya.

Diam-diam Bellina memperhatikan pasangan itu.

"Mereka pasangan yang humoris. Sisi humoris mereka bahkan penuh keromantisan," batin Bellina sambil tersenyum kecil.

"Aku harap Al dan Rexi bisa menjalani semua ujian yang ada di dalam hubungan mereka. Aku mendukung hubungan mereka berdua. Aku akan membujuk Barack agar dia setuju dengan pernikahan mereka berdua," gumam Bellina.

Hati Bellina terasa tenang saat melihat interaksi Al dan Rexi. Kadang kurang ajar, kadang humoris dan kadang romantis. Membuat Bellina gemas saja.

Tuk!

Bellina buru-buru membalikkan badannya saat seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang.

"Barack ... Tumben sekali kamu pulang cepat," heran Bellina.

"Kamu tak suka kalau aku pulang cepat?" tanya Barack datar.

Bellina menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil.

"Aku hanya bingung saja, biasanya kamu memilih untuk lembur sampai jam dua belas malam," kata Bellina.

"Aku senang kalau kamu kembali cepat ke apart," lanjutnya lembut.

Muach!

Barack mencium kening sang istri.

"Aku melihat kamu dari tadi hanya diam saja di sini. Apa yang kamu lihat?" tanya Barack penasaran.

Iya, Barack sebenarnya sudah datang beberapa menit yang lalu, tetapi dia melihat sang istri terdiam sambil fokus memerhatikan sesuatu.

"..."

"Ini mungkin waktu yang tepat untuk aku agar bisa membujuk Barack," batin Bellina.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang