Rexi Adalah Yang Kedua

2.1K 140 32
                                    

Masih diwaktu yang sama.

Al masih setia untuk membentak Rexi, bahkan pria itu malah semakin geram dan juga emosi kepada Rexi.

Aksa yang melihat perilaku kasar Al kepada Rexi hanya bisa menggelengkan kepala tak habis pikir.

"Al! Lepasin Rexi!" seru Aksa.

"Diam! Lo enggak ada hubungannya, Sialan!" teriak Al membentak Aksa.

"Lepasin gue!" teriak Rexi sambil memberontak.

"Lo pulang sekarang juga!" tegas Al sambil menatap Rexi dengan tajamnya.

"Enggak! Buat apa gue disan? Yang ada di sana, gue cuma disiksa!" lawan Rexi.

Al yang mendengarkan perlawanan Rexi, menggeram rendah.

"Al!" pekik Rexi kesakitan karena Al mengeratkan cengkeramannya.

"Pulang!" bentak Al sambil menyeret Rexi dengan emosi.

"Sakit!" teriak Rexi histeris.
Aksa bergerak cepat menahan Al.

"Jangan sakiti cewek! Lo cowok apa banci?!" tanya Aksa emosi.

Al menatap Aksa dengan tajamnya.

"Lo jangan ikut campur! Lo enggak ada urusan apapun sama masalah ini! Dan lo, enggak ada sangkut pautnya!" bentak Al sambil menatap Aksa dengan begitu tajam.

Dengan geramnya, Aksa menarik Al, lalu ...

Bugh!

Satu tinjuan keras dari sang ketua OSIS untuk si pria most wanted sekolahnya.

Al meringis pelan, lalu mengangkat pandangannya sambil menatap Aksa penuh amarah.

"Malam ini, gue enggak notice lo. Tapi, besok reputasi lo sebagai ketua OSIS akan terancam!" ancam Al dingin.

Al kembali menarik Rexi, tetapi Aksa sepertinya keras kepala dan tidak mendengar ancaman Al, Aksa malah ikut menarik Rexi.

Al menatap Aksa dengan geram.

"Hiks ... Hiks ... Lepasin gue!" pinta Rexi kesakitan.

Bagaimana Rexi tidak merasakan sakit, Al menarik tangan kanannya, sedangkan Aksa malah menarik tangan kirinya.

"Lo enggak tahu apa-apa. Jadi, lo minggir aja!" ucap Al sinis.
Aksa menghela napas panjang. Ya, benar. Dia tidak tahu apa-apa.

"Oke, gue enggak bakalan ikut campur sama urusan kalian berdua. Tapi, lo jangan nyakitin cewek," kata Aksa penuh pengharapan. Aksa berharap agar iblis yang bersemayam di dalam tubuh Al hilang dan melunak.

"Lo enggak tahu apa-apa, Sa!" bentak Al.

"Gue enggak perduli!" balas Aksa.
Al mendengkus kasar.

"Lo enggak tahu siapa Rexi." Al menjeda ucapannya sambil melirik ke arah Rexi.

"Saat lo tahu, siapa dia sebenarnya, lo bakalan ilfil dan jauh sama dia," kata Al melanjutkan.

"..."

Aksa terdiam beberapa saat, tetapi beberapa detik berikutnya dia menarik Rexi ke dalam pelukannya.

Rexi menangis keras di dalam pelukan Aksa, sedangkan Al yang melihat scene itu hanya tersenyum tipis.

"Apa yang lo banggakan dari Rexi?" tanya Al.

"Cantik? Bahkan cantiknya udah gue ambil, sekalian juga bonus sama mahkota berharganya," lanjut Al.

"Dan yang paling perlu lo tahu. Gue sama Rexi bakalan jalin hubungan yang lebih lagi," lanjut Al.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang