Buat Dia Jatuh Cinta!

606 44 6
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

***

Indonesia, 10:49 -

Anggara mengepalkan tangannya saat melihat pemandangan panas antara Al dan Rexi. Ingin rasanya Anggara melayangkan tinjunya kepada Al, tetapi dengan cepat dia meredamkan semua niatnya demi menjaga image di depan Bellina, Barack dan Rexi.

Anggara hanya tersenyum sinis, lalu melipat kedua tangan di depan dadanya.

"Terima kasih karena sudah memberikan saya ilmu untuk praktek. Akan saya usahakan saat menikah dengan Rexi nanti, pembelajaran yang anda berikan kepada saya akan saya laksanakan lebih baik lagi daripada cara anda," kata Anggara dengan nada santai dan berhasil membuat emosi Al memuncak.

"Ang-"

Ucapan Barack langsung terhenti saat Anggara langsung keluar dari ruang inap Rexi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Barack membalikkan tubuhnya, lalu menatap tajam ke arah Al. Al yang ditatap malah berpura-pura menatap langit-langit kamar, tetapi tangannya tidak berhenti bergerak untuk mengelus lembut bibir Rexi.

"ALVARO ADDISON! REXI ALEXA!" bentak Barack keras kepada Al dan Rexi.

"Ada apa?!"

"Kenapa?!"

"Aku di mana?!"

"aku siapa?!"

"Anda siapa?!"

Semuanya adalah pertanyaan meledek dari Al untuk Barack.

Rexi dan Bellina berusaha sekuat mungkin untuk menahan tawa mereka karena Al yang melawak adalah hal yang paling langka menurut mereka berdua.

"Sialan si Al! Udah tahu suasana tegang kayak gini, dia malah ngelawak!" batin Rexi di dalam hatinya.

"Alvaro!" seru Barack, lalu maju melangkah cepat untuk menghampiri Al.

Baru saja Barack ingin menampar Al, dengan cepat Al menahan tangan Barack sebelum tangan Barack berhasil menamparnya.

Al menatap tajam ke arah bola mata Barack.

"Anda jangan pernah menyentuhkan tangan kotor anda di muka saya! Cukup satu atau dua kali anda melakukannya!" sinis Al.

"Tapi, jika anda ingin melakukannya lagi ... Jangan harap anda bisa bertahan hingga umur satu tahun ke depannya," lanjut Al dengan menekankan semua kata-katanya.

Al tersenyum tipis.

Barack menurunkan tangannya yang dipegang oleh Al dengan kasar.

"Sampai kapanpun, papa tidak akan merestui kamu dengan Rexi! Jangan harap kamu bisa menikah dengan Rexi! Karena keputusan papa sudah bulat kalau Rexi akan menikah dengan Anggara!" tegas Barack.

"Dan karena kelakuan kamu hari ini, maka papa akan mempercepat pernikahan antara Rexi dan Anggara bulan depan!" lanjut Barack emosi.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang