50. Dahulu Kala, Aru

745 175 46
                                    

Beberapa orang bilang Kim Aru gila一mereka tidak tahu apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa orang bilang Kim Aru gila一mereka tidak tahu apa-apa.

Manusia adalah makhluk yang menggelikan, menuntut satu sama lain untuk menjadi selaras, dalam kesatuan tunggal menurut standar yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Lalu saat ada yang berusaha mendobrak batas kaku tatanan itu, serta menambahkan keberagaman, mereka jadi bingung, marah, dan memutuskan gampangnya mengusir si oknum perusuh dari komunitas supaya masalahnya tuntas.

Aneh, begitu julukannya. Begitulah labelnya disematkan. Panggil anak itu aneh jika dia hobi menyendiri di pelukan kegelapan. Sebut dia aneh jika dia tidak tahu caranya berbaur di masyarakat. Pokoknya aneh! Gelar ini bagai kutukan. Betapa kocaknya karena rata-rata manusia bisa membaca di usia 6 tahun tapi lidah mereka masih kesusahan mengeja kata 'berbeda'. Benar kan pendapat Aru, manusia itu makhluk yang lucu.

Eh, kenapa pula sekarang dia membeberkan kegetirannya terhadap makluk yang bisa mengalami kemajuan dan kemunduran di saat yang sama?

Barangkali gara-gara bocah ini?

Atau pemuda, tepatnya. Meski dari luar terkesan masih muda, namun jarak usianya dengan Rim pastilah cukup dekat bila benar mereka pernah dipenjara bersama. Mungkin 17. Bisa saja sedikit lebih tua. Pemuda ini memang terlihat seperti berandalan, bahkan dengan tinggi badan yang pas-pasan itu. Dia tidak berotot meski juga tidak kerempeng. Ideal, istilahnya. Posturnya tegap.

Pemuda itu bergelung ke sisi samping kanan, masih pingsan. Dahi dan rambutnya basah oleh keringat. Luka di pahanya telah Aru bebat dengan perban, walau itu tak memperbaiki kondisinya yang kehilangan banyak darah. Beruntung, peluru tidak mengenai tulangnya. Anggaplah sekadar menyerempet yang akan membuatnya kesulitan berjalan normal sementara.

Siapa namanya? Byungchan? Haechan? Ya, Haechan. Aru yakin itulah yang diucapkan rekan gadisnya. Aru menyukainya一bukan berarti dia homo atau apa. Dia menyukai bagaimana pemuda itu tidak menjerit ketika tertembak, dan tidak berakting memelas sewaktu keadaannya terdesak.

Orang-orang lemah cenderung membosankan bagi Aru. Orang-orang macam si Haechan ini sebaliknya. Jika dia memohon dibiarkan hidup, Aru justru akan membunuhnya dan mempertahankan gadis pemegang FAMAS saja. Tapi karena dia tidak melakukan itu, Aru jadi ingin mengajaknya bermain sebentar. Atau lama, menyesuaikan suasana hatinya.

Ayo, bangunlah! Tidak asyik bermain dengan seseorang yang tidak bisa berteriak.

Menyebalkan, bocah itu tidak kunjung bangun. Huh, payah. Oke, Aru akan menunggu saja. Menunggu dan memikirkan desain tato untuknya. Seandainya ada ibunya, Aru pasti akan dibantu, sebab sang ibu adalah seniman tato sebelum meninggal ....

 Seandainya ada ibunya, Aru pasti akan dibantu, sebab sang ibu adalah seniman tato sebelum meninggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What Makes Us Human ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang