03

25.1K 2.1K 76
                                    

"Iya ayah, aku tidak bisa pulang.. ada tugas kampus yang harus ku selesaikan.." Bin menelpon ayahnya, dia berbohong karena sekarang Bin berencana menjebak Vidra di hotel.

".. hm, aku pulang pagi besok.." Bin menatap Vidra yang saat ini terbaring lemah di atas kasur hotel.

".. iya, ku tutup dulu.. selamat malam" Bin menutup panggilan telpon tadi lalu mematikan ponselnya agar tidak ada peganggu.

"Baik.." Bin mendekat, sejujurnya dia takut melakukan semua ini terlebih dia dan Vidra baru saja kenal.

".. ha-hanya sex, mi-minta tanggung jawab setelahnya kan.. ayo lakukan!" Bin duduk di dekat Vidra.

Beberapa kali Bin berniat membuka baju Vidra tapi selalu gagal.
'Oh ya ampun! Aku merasa seperti seorang penjahat !' batin Bin menjerit.

'Tapi kalau tidak ku lakukan, aku tidak akan pernah punya mate.. Aku harus apa ?!' Bin meremas rambutnya.

Saat Bin sibuk dengan pikirannya, Vidra tiba-tiba bangun.

"Uah! Ya ampun.. kamu membuat ku kaget!" Bin menjauh sedikit dari Vidra, tapi saat itu juga Vidra menarik lengan Bin.

"Ugh!" Vidra mengurung Bin di antara tangannya.

Deg!
Deg!

Vidra menatap Bin dengan mata sayunya.
"Ap-apa ? Kamu marah aku membawa mu kemari ?" Tanya Bin.

"Hah.." Vidra mendekat lalu mencium bibir Bin.

Deg! Bin membulatkan matanya.

"Mnng! Fuahh-berhenti! Jangan mencium ku! Kamu tadi muntah!" Bin mendorong dada Vidra.

"Apa itu menganggu mu ?" Tanya Vidra.

"Tentu saja.. !" Jawab Bin.

Vidra terlihat kesal.
"Kalau aku tidak bisa mencium mu.."

Blush!
Wajah Bin berubah full merah saat melihat Vidra melepas bajunya tepat di hadapan Bin.

Grep!
Deg!

Rasa terkejut Bin tak habis sampai di situ, Vidra mendorong kedua kaki Bin ke depan lalu mengarahkan miliknya yang masih tertutup celana tepat di sela bongkahan kenyal milik Bin.

"Biarkan milik ku muntah di dalam mu"

Bin diam mendengar kalimat barusan.
Beberapa detik kemudian, Bin menutup wajahnya.

'Uah!! Apa yang barusan dia katakan ?! Dia sangat keren saat mabuk!'

Vidra merendahkan tubuhnya lalu menarik kedua tangan Bin.
"Hei.. apa kita pasangan ?" Tanya Vidra.

Bin menyentuh wajah Vidra.
"Apa kamu mau jadi pasangan ku ?" Tanya Bin balik.

Vidra melihat wajah Bin lalu turun ke dadanya.
Vidra menyentuh dada Bin.
"Kamu punya dada yang besar.. aku suka" Vidra meremas-remas kedua dada Bin.

"Ah..Mng.. aku bukan omega wanita, itu hanya otot yang keras..~" 

Vidra tersenyum.
"Tapi aku suka, hik.. kalau begitu, kamu milik ku mulai sekarang"

Bin ikut tersenyum lebih tepatnya dia senang.
"Hei..hei.. kamu mau memberi ku tanda disini nanti ?" Tanya Bin sembari menunjuk lehernya.

Vidra mendekat, dia mengecup pundak Bin.
"Hik..akan ku berikan sebanyak yang kamu mau"

Bin langsung memeluk Vidra.
"Akhirnya.. ! Alpha ku! Aku punya alpha!"

"Akh! Sakit.. kamu bisa mematahkan tubuh ku!" Vidra merasa tulangnya hampir patah.

"Uah.. ma-maaf.. maaf.. aku terlalu senang"

Vidra menyentuh wajah Bin.
"Boleh aku mencium mu ?" Tanya Vidra.

"Tapi kamu tadi muntah,"

"Apa itu masalah besar ?" Vidra mendekat.

"Um.. itu sedikit.. Mm.." Vidra mengecup bibir Bin singkat.

Vidra lalu membuat lingkaran dari tangannya kemudian memasukkan lidahnya di antara lingkaran tadi.

"Kamu mau aku menjilati mu ?"

Blush!
Wajah Bin full merah.

Memang benar, wajah tenang tidak menjamin apa yang terlihat.
Mungkin saja dia lebih ahli dari yang Bin bayangkan.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang