23

11.6K 1.2K 35
                                    

"Bin, bagaimana menurut mu ?" Tanya Vidra, tapi Bin hanya diam.

Keduanya pergi untuk membeli kebutuhan praktek Lab di toko.

"Bin" Vidra menyentuh pundak Bin.

"Ah, iya ?"

"Kenapa kamu diam ? Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan ?" Tanya Vidra.

"Ma-maaf.. aku tidak memikirkan apapun.." Bin berbohong.
".., yang mana ? Apa aku harus memilih ? Keduanya bagus" kata Bin dengan senyum kaku.

Vidra terus memperhatikan wajah Bin, tidak biasanya Bin bersikap seperti ini.

Perlahan Vidra menyentuh tangan Bin.
"Kalau ada masalah, ceritakan pada ku ya.. hm, jangan di pendam sendiri"

Bin mengangguk pelan.
Mata Vidra yang awalnya memperhatikan wajah Bin, dia tidak sengaja melihat kearah leher Bin dimana ada tanda merah tipis di leher Bin.

"Kamu di gigit nyamuk ?" Vidra menekan tanda merah itu.

Bin langsung menyentuh lehernya, rona merah muda terlihat di kedua pipi Bin.

"Kenapa reaksi mu seperti itu ?" Tanya Vidra.

"Ah, um.. tidak, ra-rasanya sedikit sakit.. ini bekas garukan ku tadi malam.." Bin berbalik menghindari tatapan mata Vidra.

".. lebih baik kita lihat benda lainnya" kata Bin berjalan menjauh dari Vidra.

Vidra yang mencoba berpikir positif, dia tidak mau menuduh Bin yang tidak-tidak. Vidra berpikir tidak mungkin Bin bermain di belakangnya karena kebanyakan alpha menyukai omega yang manis dan cantik.

Tapi ternyata dugaan Vidra salah.
Beberapa hari kemudian, dia tidak sengaja melihat Dion mencium Bin saat Bin mengantar Dion keluar dari rumahnya.

Vidra diam-diam bertamu ke rumah Bin, dia ingin membuat kejutan tapi malah dia yang terkejut.

Tidak ada penolakan dari Bin, Dion tersenyum setelah memberi kecupan manis di bibir Bin.

Bam!

Deg!

Bin dan Dion menoleh bersamaan saat mendengar suara pintu mobil di tutup kasar.

Mata Bin membulat melihat Vidra berjalan kearah mereka berdua. Vidra menatap keduanya bergantian.
"Aku tidak mengerti, apa yang terjadi disini ?" Tanya Vidra dengan tatapan dingin.

Dengan sengaja Dion menggenggam tangan Bin.
"Seperti yang kamu lihat, aku dan Bin menjalin hubungan"

Vidra mengepalkan kedua tangannya mendengar kata-kata Dion.

Bin segera melepas tangannya.
"Ti-tidak benar, aku dan kak Dion tidak punya hubungan apapun!"

Vidra menatap Bin tajam.
"Dimana orang tua mu ?" Tanya Vidra.

"Me-mereka pergi" Jawab Bin.

"Masuk!" Vidra menarik kasar tangan Bin.

"Hah.. Hei-"

Bam!
Vidra menutup pintu rumah Bin kasar lalu menguncinya.

"Hei! Kamu tidak bisa seenaknya seperti itu!" Dion menggedor pintu rumah Bin.

"Siapa yang melarang ?! Aku alphanya dan anda bukan siapa-siapa!" Setelah berkata seperti itu, Vidra menarik Bin menjauh dari pintu.

"Kamar mu dimana ?" Tanya Vidra.

"La-lantai dua, pintu pertama" jawab Bin sedikit takut karena Vidra mengeluarkan feromon aneh.

Vidra menyeret Bin masuk ke dalam kamar lalu mendorong Bin ke atas kasurnya.

"Ugh!"

Tanpa bicara, Vidra naik ke atas tubuh Bin lalu menatap Bin tajam.

"Vi-Vidra.. kamu membuat ku takut, jangan menatap ku begitu" Bin mencoba mendorong Vidra, tapi entah kenapa tenaga Bin terasa melemah.

Wosshhh~

Deg!
Deg!
Deg!

Jantung Bin berdebar kencang.
"Ah.. apa ini ? Aku tidak suka ini.. Mmnhg.." Bin merasa tubuhnya mulai panas.

Grep!
Vidra menahan kedua tangan Bin.

"Aku bukan orang yang mudah marah, tapi kamu benar-benar menguji kesabaran ku Bin"

"Ap-Mngg!!" Vidra melumat kasar bibir Bin.

'Apa ini ?! Ak-aku tidak bisa mendorongnya, tubuh ku terasa lemah! Aku takut!' buliran bening perlahan keluar membasahi mata Bin.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang