07

19.1K 2K 39
                                    

Vidra mencoba membuka hatinya untuk Bin, tapi dia sudah berusaha sebisanya.

"Hah.. ini sangat sulit" Vidra berjalan menyusuri jalan kota, dia mencoba menenangkan dirinya.

Vidra punya mate, jadi dia tidak bisa lagi bertemu omega lain. Dia juga tidak mau membuat Bin sakit.

Saat Vidra sibuk dengan pikirannya, Vidra tidak sengaja menyenggol seseorang di pinggir jalan..

"Ah, ma-"

Deg!

Wajah Vidra berubah takut saat melihat siapa yang dia tabrak, ternyata para preman jalan dengan tubuh kekar.

Krek..krek.. orang yang Vidra tabrak membunyikan sendi-sendi lehernya terlebih Vidra juga sudah menjatuhkan minuman miliknya.

"Hei.. apa mata mu buta ?"

"Huaaahh! Ma-maaf..! Ak-akan ku ganti.. akan ku ganti minuman mu!"
Tangan Vidra bergetar, dia merogoh dompet di dalam tasnya.

Grep!

"Ugh!" Vidra mengerutkan alisnya saat preman ini meremas kepala Vidra.

"Aku tidak perlu uang mu.. kamu alpha kan, mari berduel!"

"Hah! Apa ?! Au..au! Sakit! Kepala ku sakit!" Preman tadi mendorong Vidra hingga tubuhnya membentur dinding bangunan.

"Ugh!" Vidra bisa merasakan sakit di punggungnya.

"Heh.. apa ini ?! Kamu sangat lemah!" Preman tadi menendang juga memukul wajah Vidra.

Vidra meringis kesakitan.

"Berhenti!! Kalian preman sialan!!"

Dari arah kiri, seseorang datang lalu menendang preman tadi. Orang tadi berkelahi melawan ketiga preman ini.

Dia terlihat mahir bela diri terlihat dari gerakan yang dia praktekan. Vidra terdiam seribu bahasa saat para preman tumbang.

"Cih! Kalian pantas mendapatkan ini semua.. jangan hanya bisa menindas yang lemah! Hah..benar-benar" saat pria tadi menoleh, keduanya saling bertatapan.

Deg!
Blush! Wajah orang yang sudah menghajar preman tadi langsung memerah.

Dia menutup wajahnya dengan tangan lalu berjalan menjauh.
"Ah! Hei.. Bin! Albin!!" Vidra mengejar orang yang ternyata Bin.

Bin semakin cepat berjalan mencoba menghindari Vidra.

"Bin! Jangan kab-" Vidra menarik tangan Bin.

Plak!

"Ugh!" Bin tidak sengaja memukul wajah Vidra yang membuat hidung Vidra langsung berdarah.

"Huaaa! Maaf! Maafkan aku..! Aku tidak sengaja!!" Bin panik melihat darah di hidung Vidra.

Vidra tersenyum paksa.
"Ti-tidak apa-apa.. ak-aku punya tissue di tas ku" Vidra mengeluarkan tissue dari dalam tasnya lalu mengusap hidungnya pelan.

"Ugh!" Bin duduk di dekat bak bunga.
Dia memeluk lututnya.

Vidra ikut duduk sembari menahan tissue di hidungnya.

"Apa kamu semakin takut pada ku ?" Tanya Bin.

"Hm ?" Vidra menatap wajah sedih Bin.

"Aku sudah menunjukkan sisi manly ku.. seharusnya aku bersikap manja juga lemah kan.. tapi aku malah berkelahi di hadapan alpha ku.." buliran bening keluar membasahi mata Bin.

"... Aku benar-benar payah, sangat payah" Bin mempoutkan bibirnya, dia merasa kesal pada dirinya sendiri.

Tapi bagi Vidra tingkah Bin saat ini terlihat lucu, Vidra terkekeh pelan.
"Bin.." Vidra mengusap pelan wajah Bin.

".. terima kasih sudah menolong ku ya"

Raut wajah Bin yang awalnya muram perlahan berseri-seri.
"Ka-kamu berterima kasih ? Kenapa ?" Tanya Bin.

Vidra tersenyum kaku.
"Ka-karena kamu menolong ku kan"

"Kamu tidak merasa terganggu ? Maksud ku.. kamu tidak berubah pikiran untuk mencoba saling mencintai ?"

Mendengar apa yang Bin katakan, Vidra mendekat lalu mengusap pelan pucuk kepala Bin.
"Kita baru mulai kan, tidak mungkin aku mengakhirinya secepat ini"

Bin menyentuh kedua tangan Vidra.
"Ak-aku senang"

Deg!
Vidra bisa melihat sisi manis dari Bin saat dia tersipu malu.

Feromon Bin juga perlahan keluar seolah memberi tanda kalau Bin saat ini sangat bahagia.
Vidra tersenyum, dia tidak pernah melihat feromon semanis ini sebelumnya.

'Dia benar-benar omega' batin Vidra.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang