"Kenapa kamu pulang naik taksi ?" Tanya ibu Zane saat melihat Zane keluar dari taksi.
"Supir yang mama pekerjakan berhalangan hari ini, ibunya sakit" jawab Zane.
"Oh, jadi bagaimana ? Kamu mau naik taksi terus ?"
"Ya, selama ibunya sakit...tidak jadi masalah" Zane melangkah masuk ke dalam rumah.
"Hm, ya terserah kamu saja.. oh iya, besok kamu ada pertemuan kan ?"
Zane berbalik menatap ibunya.
"Pertemuan apa ma ?""Loh, kenapa kamu tanya .. bukannya manajer mu sudah memberi jadwal kalau besok pembagian naskah dan pertemuan para pemain drama itu ?"
Zane menepuk dahinya.
"Astaga, aku lupa!""Ya sudah, lebih baik kamu siap-siap untuk besok.. mama akan minta ijin pada wali kelas mu"
"Iya ma, Zane ke kamar dulu"
"Hm,"
Zane berjalan menuju kamarnya.
"Besok pasti duduk lama, hah.. kenapa aku bisa lupa jadwal untuk besok" gumam Zane..
.Pertemuan para pemain untuk drama baru di mulai, para staf memperkenalkan diri begitu pula para pemain.
Zane mulai gelisah karena belakangnya masih terasa sakit.
"Selamat pagi semua.."
Zane menoleh saat mendengar suara berat tapi terdengar ramah.
".. nama ku Liam, aku sangat senang saat tau akan berperan dalam drama baru ini, mohon kerjasamanya!"'Oh, dia Liam.. wah, murid di sekolah ku pasti iri' batin Zane.
"Baik, silahkan untuk aktris utama kita" kata salah satu staf menyuruh Zane bicara tapi Zane hanya diam menatap Liam.
Liam yang sadar di tatap oleh Zane langsung tersenyum.
"Zane...Hei, Zane!" Manajer Zane menepuk pundak Zane.
"Hah! Eh! Iya!" Zane langsung berdiri yang membuat semua orang tertawa pelan termasuk Liam.
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Zane.
"Ma-maaf.. baik, nama ku Zane.. ini kali pertama aku bermain drama, aku pasti akan merepotkan kalian karena banyak bertanya..."Beberapa staf gemas melihat tingkah malu-malu Zane.
"...tapi mohon bimbing aku!" Zane tersenyum manis.
"Wahh ♥️" semua terpesona karena Zane punya senyuman yang manis.
Manajer Zane tersenyum kaku.
'Heh.. jangan tertipu, dia singa'
(Maksudnya angkuh dan kadang marah tidak jelas)Liam menopang dagunya.
'Dia menarik' batin Liam.Mereka mulai membaca naskah dan menghayati peran yang akan mereka mainkan.
Zane dan Liam selaku pemeran utama mulai masuk inti percintaan.
Liam membaca naskahnya saat dia menyatakan cinta pada Zane.Zane yang memang berbakat mulai menarik perhatian Liam karena dia bisa semudah itu masuk ke dalam cerita.
Setelah pembacaan naskah selesai, semua staf bertepuk tangan.
"Wah, Luar biasa.. kita akan mulai syuting beberapa hari lagi, baik...sampai di sini pertemuan kita, mari bertemu saat syuting.. terima kasih atas kerja kerasnya" staf wanita tadi menunduk singkat."Terima kasih atas kerja kerasnya juga" semua pemain menunduk singkat juga.
Satu persatu orang keluar dari ruang pertemuan termasuk Zane dan Liam.
"Hei.. " Liam berjalan di samping Zane dengan senyuman.
"Hai, terima kasih sudah menjadi lawan main ku" kata Zane.
"Hm, tidak jadi masalah"
"Aku merasa tersanjung bisa bermain bersama aktor terkenal.. aku cukup terkejut kamu mau bermain bersama pendatang baru seperti ku"
Liam terkekeh pelan.
"Tidak perlu merasa sungkan, aku mengambil pekerjaan ini karena aku mau mengenal omega yang mereka bilang punya bakat alami.. ternyata mereka benar, aku kagum dengan cara kamu mendalami naskah"Mereka berhenti di parkiran.
Manajer Zane membuka pintu mobil.
"Baik aku harus pulang dulu, sampai bertemu beberapa hari lagi"Liam tersenyum.
"Ya, sampai jumpa lagi"Saat Zane masuk ke dalam mobil, manajer Liam menyenggol pelan lengan Liam.
"Apa-apaan senyuman itu ? Kamu tertarik padanya ?" Tanya manajer Liam.Liam hanya mengangkat bahunya lalu berjalan kearah mobilnya.
"Jangan membuat gossip, kalian baru kenal"tegur manajer Liam
"Hei.. gossip itu penting agar nama ku semakin terkenal"
Manajer Liam hanya mengelengkan kepalanya.
"Ya terserah kamu saja".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.