14

13.9K 1.5K 30
                                    

"Mm.." perlahan Bin membuka matanya saat cahaya matahari menyapa Bin.

Beberapa kali Bin mengerjapkan matanya saat dia melihat wajah Dion yang sekarang menatap Bin dengan senyum manisnya.

"Pagi Bin, tidur mu nyenyak ?" Tanya Dion.

Bin mengusap pelan matanya.
"Ah, iya.." Bin hampir lupa kalau Dion menginap di rumah Bin.

".. pagi kak" Bin membalas senyuman Dion.

Dion mengusap pelan pucuk kepala Bin.
"Bagus lah.. " Dion merenggangkan tubuhnya.
".. bagaimana kalau kita olahraga sebentar sebelum aku pulang ?"

"Hm ?" Bin menaikkan alisnya bingung.

"Bela diri, sudah lama kita tidak bermain bersama kan, kamu mau ?"

Bin mengangguk pelan.

Keduanya keluar dari rumah kearah halaman, Dion melakukan pemanasan sebentar karena dia sudah lama tidak melakukan kegiatan berat.

Setelah selesai melakukan pemanasan, Dion mengambil kuda-kuda untuk menyerang Bin.

"Kamu siap ?"

Bin tersenyum.
"Aku siap"

Dion langsung berlari kearah Bin, dia melayangkan kepalan tangan tapi Bin dengan mudahnya menghindar.

Beberapa kali juga Dion menendang Bin tapi Bin terlihat biasa saja.
"Hei.." seringai terlihat jelas di bibir Dion.

".. jangan hanya menghindar, kamu juga harus menyerang" dan kembali Dion melayangkan kepalan tangannya tapi Bin tak kalah cepat dari gerakan Dion.

Bin menahan tangan Dion.
"Aku tidak mau membuat kakak kesakitan, karena kakak sudah cukup berumur" goda Bin.

Mendengar apa yang Bin katakan, Dion sedikit kesal.
"Berumur kata mu ? Aku masih 30 tahun!"

Dion berniat meninju perut Bin tapi dengan cepat Bin memeluk Dion yang berhasil membuat keduanya langsung terbaring di atas rumput yang masih basah karena embun pagi.

"Haha! Sudah lah kak.. jangan paksakan diri mu"

"Hah! Jangan bicara seenaknya.. aku belum setua itu"

Bin terkekeh pelan.
"Hm, iya.. iya.." Bin berniat bangun dari posisi berbaringnya tapi Dion menahan tangan Bin.

"Ke-"

Chu.

Deg!
Bin sedikit terkejut saat Dion mengecup singkat bibir Bin.

"Sstt.. seperti dulu, ini rahasia kita"

"Tapi aku sudah punya-" Dion menutup bibir Bin dengan jari telunjuknya.

"Tidak apa-apa selama alpha mu tidak tau.. lagi pula kita tidak berhubungan intim, hm"

Bin hanya diam, dia tidak tau harus menjawab apa.

"Kamu tau.." Dion menyentuh pundak Bin.
"...saat aku disana, aku selalu memikirkan mu.. tapi sekarang kamu punya mate, kita tidak bisa lagi seperti dulu.. aku jadi sedih"

Bin menatap wajah Dion.
"Kenapa kakak tidak mencari mate saat disana ?" Tanya Bin.

Dion tersenyum lalu menekan pelan pipi Bin.
"Kenapa ya ? Aku juga penasaran"

Bin tidak mengerti apa yang Dion maksud, dia yang sudah pergi dan sekarang kembali seolah memberi harapan pada Bin yang dulu putus asa akan cintanya.

Sekarang setelah semuanya terlambat, Dion datang seolah menawarkan cinta lama yang sudah terkubur untuk Bin.

Padahal dia tau, Bin tak akan bisa lepas dari Vidra.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang