17

13K 1.4K 26
                                    

"Anda bilang tidak apa-apa ?! Dia mengancam akan menempuh jalur hukum kalau tau siapa orangnya !" Kata wanita omega dengan rambut sebahunya.

"Kenapa kamu jadi setakut itu ?" Orang yang dia ajak bicara hanya tersenyum.

"Pak! Anda berjanji akan melindungi ku.. bagaimana sekarang ?!"

Pria ini terkekeh pelan.
"Kapan aku bicara begitu ?"

"Apa.. apa maksud anda ?! Anda yang menyuruh saya!"

"Tapi kamu yang mengambil foto itu dan data mahasiswa itu kan kamu dapatka di ruang dosen.. apa tangan ku ikut menyentuhnya ? Tidak kan ?"

"Pak Dion!! Anda sengaja melakukan ini ?!"

Pria yang ternyata Dion tersenyum.
"Siapa suruh kamu mau ?"

"Apa maksud anda berkata seperti itu pak ?!"

Dion meremas pelan kedua pipi omega ini.
"Kamu merasa iri pada Bin, jadi aku memberi mu solusi untuk membalas dendam mu.. tapi kamu kurang pintar"

Dion mendorong omega ini hingga dia terduduk di atas kasur hotel.
"Sudah cukup, aku tidak tertarik berhubungan sex dengan mu"

Melihat sikap angkuh Dion, dia meremas seprei kasur.
"Aku akan memberitahu mereka! Kamu juga terlibat! Lihat saja!"

Dion menatap tajam omega ini.
"Silahkan, apa kamu pikir mereka akan percaya ? Terlebih orang-orang akan melacak dari ponsel mana alamat email itu berasal.. sedangkan kamu tidak punya bukti kuat untuk menuduh ku"

Perlahan air mata omega ini berjatuhan.
"Kamu sangat tidak bertanggung jawab!"

Dion tertawa.
"Hahaha! Apa yang harus ku pertanggung jawab kan ? Kamu tidak mengandung anak ku.. " Dion mendekat lalu mendorong pelan dahi omega ini.

".. bersiap lah, kamu mungkin akan di keluarkan dari kampus karena sudah berani membongkar data mahasiswa"

Dion tersenyum lalu berjalan keluar meninggalkan omega wanita ini.

"Hah.. benar-benar merepotkan" Dion berjalan keluar dari hotel menuju parkiran mobil.

Dia menarik bungkus rokok lalu mengambil sebatang.
Dion menatap langit malam sembari menghisap rokok yang sudah menyala.

"Fuuhhh.. " Dion menghembuskan asapnya ke udara.
".. apa aku harus memberinya semangat malam ini ?" Senyum terukir di bibir Dion.

Dion masuk ke dalam mobilnya lalu tancap gas menuju rumah Bin.

Dion bertamu dan bertanya Bin ada dimana, ibu Bin memberitahu Dion kalau Bin menginap di rumah temannya malam ini sekaligus mengerjakan tugas kampus.

"Oh begitu ya tante" Dion tersenyum paham, karena dia tau dimana Bin menginap.

.
.

Jauh di apartemen Vidra.
Bin berkali-kali menghela nafasnya berat saat keduanya tengah makan berdua.

Vidra menyentuh tangan Bin.
"Makan lah dulu, jangan pikirkan semua itu"

"Maaf, semua ini salah ku.. kamu seharusnya bersama omega yang cantik atau manis, seharusnya aku tidak menjebak mu waktu itu .. semua pasti baik-baik saja sekarang"

Vidra menarik tangan Bin lalu mengecupnya singkat.

Blush!
Kedua pipi Bin memerah.

"Bin, aku tidak suka membicarakan hal seperti ini saat kita makan.. kamu paham ?"

"Aku minta maaf" wajah Bin berubah sedih, dia menarik tangannya tapi Vidra tetap menahan tangan Bin.

"Maksud ku, mari bicarakan hal lain.. seperti makanan ini enak atau tidak, bagaimana rasanya atau mau tambah lagi.. hm ?"

Mata Bin berkaca-kaca.
"Ugh!" Bin menutup wajahnya.

"A-apa ? Kenapa ?" Vidra kaget melihat Bin menangis.

"Ini seperti mimpi, jadi ini rasanya punya mate.. aku terharu"

Vidra terkekeh pelan, Bin punya tubuh yang manly tapi hatinya sangat lembut.

Vidra menepuk-nepuk pelan tangan Bin.
"Sudah ya, mari lanjutkan makannya"

"Hm!" Bin mengangguk mengiyakan kata-kata Vidra.

'Dia lucu' Vidra tak bisa lepas menatap Bin, entah kenapa Bin sangat manis di mata Vidra.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang