17

3.8K 478 8
                                    

"Ughh.." Zane membuka matanya, kepalanya masih terasa sedikit sakit. Zane tidak tau apa yang sudah terjadi, dia merasa tubuhnya terasa aneh.

".. apa yang terjadi ? Kenapa aku merasa sedikit sakit di bagian belakang ?" Zane mengusap belakangnya.

Beberapa detik kemudian, ibu Zane masuk membawa segelas susu.
"Hah anak ini" Ibu Zane mengerutkan alisnya kesal.

"Mama" kata Zane dengan suara seraknya.

Ibu Zane duduk di dekat Zane lalu mengecek suhu tubuh Zane.
"Syukur lah kamu tidak demam, ini minum dulu" Ibu Zane menyodorkan segelas susu pada Zane.

"Kamu ini, mama sudah bilang jangan minum minuman beralkohol.. usia mu belum cukup!" ibu Zane menepuk pelan lengan Zane.

"Ah.. tapi aku tidak minum mama, aku hanya minum jus buah !"

"Jangan berbohong! Liam mengantar mu pulang malam tadi, dia memberitahu mama kamu minum minuman beralkohol" Ibu Zane mencubit pelan lengan Zane.

"Sudah ku katakan-"

Deg!
Zane terdiam.

Kepingan ingatan tentang malam tadi terlintas di kepala Zane. Zane menyentuh kepalanya.

"Ada apa ? Kepala mu sakit ?" Tanya Ibu Zane.

"Ak-aku tidak apa-apa.. maaf ma"

Ibu Zane menghela nafasnya berat.
"Ya sudah, istirahat saja hari ini.. minum susu mu dan pergi lah mandi"

Zane mengangguk pelan.
Saat ibunya sudah pergi, Zane meremas rambutnya.
"Tunggu dulu! Tunggu!" Zane mencoba mengingat kejadian malam tadi.

Deg! Deg! Deg!

Zane ingat dia berhubungan intim dengan Win, tapi hal aneh adalah Win tidak mungkin pergi ke hotel mewah itu karena sebelum Zane pergi, Win memberitahu Zane melalui pesan singkat, dia mau belajar untuk tes hari ini dan mengucapkan selamat malam.

Zane bergegas masuk ke kamar mandinya, dia membuka semua pakaian lalu bercermin.

Mata Zane membulat saat melihat kissmark di leher juga cairan lengket yang sudah mengering di paha dalam Zane.

Zane langsung terduduk lemas.
"Tidak! Tidak! Tidak mungkin!" Zane meremas rambutnya.

"Ugh!" Zane mulai menangis, dia merasa sangat bersalah pada Win. Dia benar-benar tidak tau kejadian seperti ini akan menimpa dirinya.

Zane membasuh tubuhnya di bawah shower, dia terus menangis mengingat apa yang terjadi malam tadi.

Setelah selesai menangis, Zane mencoba tenang. Dia mengambil obat miliknya, Zane merasa khawatir kalau saja dia hamil.

Zane mengambil ponsel mencoba menghubungi manajernya tapi belum sempat Zane menelpon, manajernya lebih dulu menelpon Zane.

"Iya ?" Jawab Zane.

"Zane, ini gawat.. salah satu media meminta uang untuk menebus foto yang mereka ambil.. bos juga marah"

Zane memijat dahinya, dia baru saja terjun ke dunia hiburan tapi hal buruk sudah menimpa Zane.

"Aku segera kesana" Zane menutup panggilan telpon.

.
.

Setibanya di perusahaan, Zane langsung di marahi oleh bosnya atau lebih tepat CEO dari agensi yang menaungi Zane.

Bosnya bertanya apa hubungan Zane dan Liam, Zane bertanya foto seperti apa yang media tersebut tangkap hingga membuat bos Zane semarah ini.

Bos Zane menaruh empat foto di atas meja.
"Jelaskan semua ini"

Deg!
Tangan Zane bergetar saat melihat foto Liam mencium Zane juga Zane yang memeluk Liam dengan wajah senang.

"Tunggu, ini salah paham" suara Zane bergetar.

"Salah paham ?! Lalu bagaimana kamu menjelaskan semua ini pada publik ?!"

Zane langsung terdiam, dia tidak tau harus menjelaskan apa pada bosnya.
Tapi beberapa detik kemudian, bos Zane mendapat telpon dari agensi naungan Liam.

Mereka juga mendapat tawaran foto yang sama. Bos Zane menghela nafasnya berat.

"Mari adakan rapat antar perusahaan, ya.. tolong kirim alamat pertemuan" kata bos Zane sembari menatap Zane tajam.

Zane hanya menunduk, dia juga bingung harus berbuat apa.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang