35

3.4K 389 13
                                    

Julian akhirnya mengerti alasan Zane pulang lebih awal karena Megan memberitahu Zane kalau dia adalah fated pair dari Win.

"Aku dan Sam pun tidak tau dimana fated pair kami, kalau pun suatu saat aku bertemu dengannya mungkin aku akan penuh kebimbangan juga.." kata Julian.

"..tapi di satu sisi, kita punya orang yang sangat kita cintai.. kamu tau .." Julian tersenyum.

".. aku tidak mau menyerah karena aku berjuang untuk cinta ku, aku tidak akan membiarkan perjuangan ku sia-sia hanya karena fated pair yang datang secara tiba-tiba"

Zane menunduk dengan raut wajah sedih.
"Aku tidak tau perasaan Win, aku tidak tau dia masih mau bersama ku atau bersama fated pairnya"

Julian menarik pundak Zane lalu menepuk kedua pipi Zane.
"Sadar lah, Win cinta mati pada mu.. dia bahkan mencari mu ke kelas kita, aku juga melihat dia menatap Megan tajam seolah membenci wanita omega itu, bagaimana bisa kamu menyimpulkan kalau dia mau bersama fated pairnya ?"

Zane langsung tersadar.
"Ka-kamu benar.. aku hanya terbawa suasana!" Zane langsung mengambil ponselnya.

"Aku harus minta maaf! Pasti Win mencari ku sekarang!" Zane mencoba menelpon Win tapi tidak di angkat oleh Win.

"Apa dia marah ? Dia tidak mau mengangkat telpon ku" wajah Zane berubah murung.

Julian menyuruh Zane mencoba menelpon Win berkali-kali, sampai yang ke 10x akhirnya Win mengangkat telpon Zane.

"Win, aku sudah menelpon mu berkali-kali.. kamu dimana ?" Tanya Zane.

Tapi bukan suara Win yang terdengar malah suara berat seorang pria.
"Ah, apa kamu tengah membicarakan wanita alpha babak belur ini ?" Tanyanya dari ujung telpon.

Jantung Zane berdebar kencang.
"Siapa ini ?! Dimana Win ?! Apa yang kalian lakukan padanya ?!"

"Kami hanya memberinya sedikit pelajaran karena sudah berani melukai perasaan adik ku.. haha, dia sangat lemah saat mencium bau feromon fated pairnya.."

".. sepertinya mereka akan bercinta dan mengikat tanda karena di kartu pelajarnya tertera tanggal lahir yang berarti dia sudah berusia 17 tahun dua hari lalu"

Deg! Deg! Deg!
Jantung Zane semakin kencang berdebar.

"Jangan sentuh alpha ku !! Megan sialan!!"

"Hei p*lacur sialan ! Berani sekali kamu menyebut adik ku dengan mulut mu itu ! Ikhlaskan saja alpha mu .. cari lah fated pair mu sendiri, selamat tinggal omega malang" sebelum pria tadi menutup telpon dia lebih dulu tertawa seolah mengejek Zane.

Mendengar hal darurat ini, Julian langsung meminta bantuan Sam untuk melacak ponsel Win.

Zane hanya diam mematung, dia tidak tau harus berbuat apa.

"Zane sadar lah !" Julian menepuk pipi Zane.

"Kamu juga harus memikirkan cara untuk menyelamatkan alpha mu, jangan jadi pengecut!"

"Ah .. " Zane ingat pada keluarga Win.

Zane segera menelpon Bin.
Bin yang mendengar adiknya di culik langsung naik pitam.

Megan tidak tau kalau dia sudah berurusan dengan orang yang salah terlebih Zane punya ayah yang memiliki pengaruh cukup besar, menemukan Win bukan hal yang sulit bagi Sam terlebih ponsel Win masih aktif.

Padahal Julian sudah memperingati Megan kalau Win dan Zane punya tameng yang sangat kuat.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang