13

14.8K 1.6K 71
                                    

Vidra mengantar Bin pulang setelah keduanya makan siang bersama.

"Terima kasih sudah mengantar aku pulang, sampai bertemu besok"

"Bin" Vidra menarik lengan Bin yang berniat turun dari mobil Vidra.

"Aku tidak punya nomor mu" Vidra menyodorkan ponselnya.

"Oh, kita lupa bertukar nomor ponsel" Bin terkekeh pelan lalu mengetik nomornya di ponsel Vidra.

"Ini.. kamu bisa menghubungi ku kapan pun kamu mau" Bin tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Hm, terima kasih.. sampai jumpa besok"

"Iya, aku boleh keluar sekarang ?" Tanya Bin seraya menatap tangan Vidra yang masih menyentuh lengan Bin.

Vidra meremas lengan Bin.

"Apa ada yang mau kamu katakan ?" Bin bingung dengan sikap Vidra hari ini, dia tidak biasanya bertingkah aneh.

Vidra melepas lengan Bin.
"Tidak, tidak ada.. sampai jumpa besok" Vidra tersenyum kecil.

"Hm, Dah" Bin melambaikan tangannya singkat lalu keluar dari dalam mobil Vidra.

"Hah.." Vidra menghela nafasnya berat.
".. aku tidak bisa bertanya, payah"

Vidra memilih tancap gas, pergi dari rumah Bin.

Bin menatap mobil Vidra yang melaju menjauh dari hadapannya.
"Dia sedikit aneh.." gumam Bin.
".. entah lah" Bin memilih masuk ke dalam rumah.

Bin bercerita pada orang tuanya kalau Dion sudah pulang, ibu Bin menyuruh Bin mengundang Dion untuk makan malam.

"Iya bu, kak Dion katanya mau kemari nanti .. mungkin malam ini dia bertamu"

"Wah, sudah lama ya.. ibu masak dulu kalau begitu"

Bin mengangguk pelan mengiyakan kata-kata ibunya.

Malam hari.

Sesuai yang Bin katakan, Dion benar-benar datang.

Mereka mengobrol banyak hal karena beberapa tahun lalu Dion pergi keluar negeri melanjutkan studinya.

Kenapa Dion sangat akrab dengan keluarga Bin ? Karena Dion anak angkat dari kakak kandung dari ibu Bin.

Tapi sejak lulus SMA, Dion memilih tinggal sendiri dan bekerja keras agar bisa mengambil beasiswa.

Beberapa kali dia gagal, tapi saat usianya 23 tahun, Dion berhasil pergi keluar negeri dengan usahanya sendiri.

Sejak kecil, Bin dan Dion selalu bermain bersama karena keduanya keluarga.

Dion sering menginap di rumah Bin.
Sama seperti hari ini, Dion juga menginap dan tidur satu kamar dengan Bin sama seperti saat mereka masih kecil.

Dion tidur di bawah dengan kasur yang berbeda.

"Kamar ini tidak banyak berubah ya" kata Dion.

Bin tertawa pelan.
"Apa yang kakak harap kan ? Apa kamar ku akan berubah jadi kamar pangeran ?"

Dion ikut tertawa.
"Bukan begitu, mungkin saja kan kamu menambahkan hiasan lain" Dion bangun dari posisi berbaringnya menatap Bin yang saat ini berbaring di kasurnya.

"Hm, masih sama seperti dulu.." Bin berbalik menghadap ke dinding kamarnya.
".. tidak banyak yang berubah kak"

Dion meremas pelan seprei kasur.
Perlahan dia bangun lalu duduk di atas kasur Bin.

Krek.

Deg!
Bin berbalik saat mendengar derit dari kasurnya dan mendapati Dion tengah mengurung Bin di antara tangannya.

"Kalau begitu, apa kita juga tidak berubah ?"

Bin hanya bisa diam menatap Dion.

"Apa aku perlu membantu mu lagi ?" Tangan Dion perlahan turun menyentuh milik Bin.

Deg!
Bin langsung menahan tangan Dion.

"Ma-maaf kak, tapi aku tidak bisa" kedua pipi Bin memerah.

Bin bangun lalu menarik pelan bajunya.
Dion bisa melihat tanda gigitan di leher belakang Bin.

"Oh, kamu sudah punya pasangan ?"

"Hm," Bin tersenyum senang.
"Dia baik dan .. um.." Bin memainkan jarinya.
".. berkat kakak, aku jadi tidak gugup saat melakukannya dengan orang lain jadi latihan itu cukup membantu"

Mendengar apa yang Bin katakan, Dion tersenyum kecil.

"Baguslah kalau latihan dari ku berguna untuk mu" Dion mengusap pelan pucuk kepala Bin.

"Iya, jadi aku berterima kasih untuk itu"

Dion mengusap pelan pipi Bin.
"Lebih baik kita tidur, besok kamu ada kelas kan ?"

"Iya, selamat tidur kak"

"Selamat tidur" Dion turun dari kasur Bin, dia berbaring membelakangi Bin.

Melihat Dion sudah kembali ke kasurnya, Bin kembali membaringkan tubuhnya.

Mendengar Bin sudah berbaring, Dion membuka mata lalu meremas selimutnya.
'Apa dia orangnya ?' batin Dion dengan tatapan tajam.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang