18

3.8K 500 14
                                    

Zane beserta bosnya datang ke restoran dengan private room, mereka bertemu dengan Liam beserta bos di perusahaan yang menaungi Liam.

Mereka berdiskusi terkait masalah ini, sampai akhirnya Liam memberi ide agar mereka membuat rancangan dimana Liam dan Zane menjadi sepasang kekasih, lebih tepatnya cinta lokasi.

"Itu ide yang bagus" kata bos Zane.

Zane terlihat panik.
"Tu-tunggu pak, aku tidak setuju untuk rencana ini.. aku punya privasi yang harus ku jaga!"

Bos Zane menatap Zane tajam.
"Apa privasi mu lebih penting dari pada perusahaan ?! Kamu baru memulai debut mu, apa kamu mau jatuh secepat ini ?! Kalau tidak mau.. Maka menurut saja apa yang kami atur!"

Zane meremas celananya kuat.
"Iya" jawab Zane membuang muka.

Liam melihat wajah Zane, dia tau Zane tidak mau menerima semua ini tapi mau tidak mau harus dia lakukan.

Setelah pertemuan selesai, Liam mengajak Zane bicara berdua masih di dalam private room.

"Aku tau kamu kesal, tapi ini jalan terbaik" Liam tersenyum kecil.

Zane mantapkan Liam.
"Kejadian di toilet malam tadi, itu bukan murni mau ku.. aku tidak tau kenapa semua itu bisa terjadi, tapi jujur aku tidak menerima ada hubungan badan di antara kita"

Liam menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
"Tapi kita menikmatinya.. memberi kenikmatan satu sama lain tidak jadi masalah terlebih kita sama-sama sibuk.. anggap saja melepas penat"

Zane mengepalkan kedua tangannya.
"Apa ini rencana mu ?! Apa sejak awal kamu memang orang yang licik ?!"

Liam tersenyum atau lebih tepatnya seringai di bibirnya.
"Anggap saja seperti itu, kita saling menguntungkan .. drama meroket dan kita akan mendapat tawaran pekerjaan lainnya"

Zane terlihat sangat kesal, dia berdiri dari posisi duduknya.
"Ini hanya settingan, jadi jangan berharap kejadian malam tadi akan terulang ! Aku permisi !"

Zane berjalan keluar dari private room meninggalkan Liam seorang diri, Liam mengambil gelas Winenya lalu menyerupnya dengan senyuman di bibir.

"Dia menarik" gumam Liam.

.
.

Sore harinya Zane meminta bertemu dengan Win di taman kota. Dengan menaiki taksi, Zane membawa Win ke rumahnya karena ibu Zane pergi untuk membantu temannya mengembangkan bisnis toko jadi dia bisa pulang besok harinya.

"Ah, rumah mu besar.. apa hanya kamu dan ibu mu yang tinggal disini ?" Win terlihat kagum, tapi Zane tidak menjawab pertanyaan Win.

Zane menarik Win naik ke lantai dua tepat kearah kamar Zane.

Saat keduanya sudah masuk ke kamar, Zane mendorong Win keatas kasurnya.

"Ah, Zane.. tunggu dulu, kita mau melakukannya secepat ini ?" Tanya Win.

Zane menepis tangan Win,  dia membuka celana Win.
"Dimana ? Keluarkan"

"Hah ?" Win menaikkan alisnya.

"P*nis mu! Aku mau dia sekarang!"

"Hei.. hei.. Zane, ada apa ?" Win menangkupkan kedua tangannya di wajah Zane.

Tapi Zane tetap tidak mau menjawab.
Dia menarik paksa celana Win lalu mendorong kaki Win.

"Zane!" Wajah Win memerah saat Zane memaksa p*nis Win keluar dari sarangnya.

"Ah, Hah.. hah!" Win meremas pelan rambut Zane, Zane mengemut juga menjilat p*nis Win yang perlahan keluar.

Saat sudah keluar dan tegang sepenuhnya, Zane membuka celananya lalu mengarahkan holenya di depan p*nis Win.

"Tunggu! Aku tidak punya kond-Nhg!" Win mengerutkan alisnya saat Zane mendorong tubuhnya kebawah.

"Ah!" Win langsung memeluk Zane dari belakang.
"Tunggu.. Ah-Hah.. pelan-pelan, aku merasa sakit kalau kamu mendorongnya seperti itu!"

Zane menarik tangan Win.
"Gigit aku, aku mau kita jadi satu"

Deg!
Win terkejut mendengar apa yang Zane katakan.

"Disini.. jadikan aku milik mu Win, selamanya kita berdua" Zane menunjuk leher belakangnya.

"Zane, untuk sekarang.. aku tidak bisa melakukan itu"

"Kenapa ?!"

"Banyak yang harus kita pikirkan ? Kita tidak cukup dewasa, aku belum bekerja dan kita masih SMA"

Zane memukul tangan Win.
"Win bodoh! Aku benci Win!! Bodoh!! Haaaa!!" Zane mulai menangis.

"Ah...hei! Katakan ada apa ?! Kenapa kamu jadi begini ?! Zane !" Win bingung apa yang terjadi hingga Zane mendadak meminta Win menjadi matenya.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang