Zane langsung mendorong tubuhnya menjauh dari Liam.
"Ke-kenapa kamu disini ?!" Zane terlihat takut."Mamah mu menelpon ku, dia bilang kamu merindukan ku"
Zane mengelengkan kepalanya.
"Aku tidak pernah berkata seperti itu ! Apa yang kamu mau ?! Kamu tidak lihat betapa hancurnya aku sekarang!" Suara Zane terdengar nyaring.Liam mendekat.
"Hei .. tenang lah dulu, aku kemari ingin menawarkan pekerjaan"Zane menatap Liam.
"Pekerjaan ?"Liam tersenyum atau lebih tepatnya seringai di bibirnya.
"Ya, kalau mau masih mau bertahan di dunia entertainment.. hanya ada 1 cara yaitu promosi dari ku""Apa maksudnya itu ?"
Liam menyentuh rambut Zane.
"Kamu tau Zane, aku menyukai mu.. jadi kamu hanya perlu memuaskan aku saja sebagai bayarannya"Mendengar apa yang Liam katakan, Zane langsung melayangkan tamparan keras di pipi Liam.
"Apa kamu sudah gila ?! Aku bukan pelac*r!"Liam menyentuh pipinya.
"Kamu menolak ? Hei .. aku sudah bicara dengan mamah mu, dia bilang asal kamu masih bisa bekerja, menjadi omega ku pun tak jadi masalah.. dia 100% memberi kita restu"Zane mengerutkan alis menahan emosi.
"Tentu jawaban ku 100% tidak mau ! Aku menolak tawaran mu!!""Heh.. " Liam tersenyum sinis.
".. kamu pikir bisa menolak ku semudah itu ? Aku tidak mau menyerah!" Liam menarik tangan Zane."Ah! Lepas!! Uaahh!!" Liam mengangkat tubuh kurus Zane lalu menghempaskan tubuh lemah itu ke atas kasur.
Liam melepas kancing atas kemejanya.
"Sekeras apapun kamu berteriak, mamah mu tidak akan perduli"Zane meremas seprei kasur, air matanya perlahan berjatuhan. Dia hanya punya ibunya dan sekarang Zane tau, sejak awal ibunya tak pernah mencintai Zane.
Liam menyentuh dagu Zane.
"Jadi mari nikmati waktu berdua karena mulai sekarang kamu milik ku"Zane menutup matanya rapat, dia sudah pasrah pada keadaannya. Zane merasa hidupnya sudah seperti boneka.
"Aku akan mencari uang untuk membebaskan mu"
Deg!
Zane langsung teringat kata-kata Win.
Dia tidak bisa menghubungi Win, jadi Zane tidak tau kabar dan apa yang Win lakukan selama beberapa hari ini.Push!
Zane mendorong dada Liam."Minggir.. aku tidak mau di sentuh oleh alpha seperti mu" Zane menatap Liam tajam.
Liam tersenyum meremehkan Zane.
"Dengan feromon ku, aku bisa saja membuat kamu tidak berdaya" kata Liam.Tapi Liam melupakan satu hal penting. Tanpa pikir panjang, Zane langsung menendang p*nis Liam yang masih tertutup celana.
Liam langsung menyentuh miliknya yang saat ini berdenyut sakit, melihat Liam kesakitan Zane langsung berlari keluar dari kamarnya hanya memakai celana pendek dan baju tanpa lengan.
"Zane!!" Ibu Zane yang melihat putranya turun dari tangga berusaha mengejar Zane tapi Zane mengerahkan tenaganya untuk keluar dari rumah itu.
Zane berlari keluar rumah, melewati pagar rumahnya. Beberapa paparazi yang ada di sekitar rumah Zane langsung mengambil gambar.
Ibu Zane menarik tangan Zane, memaksa Zane masuk ke rumah tapi Zane terus melawan hingga lengannya memerah.
Beberapa detik kemudian, mobil mewah berhenti di dekat Zane dan ibunya.
Srakk!
Pintu mobil di geser.Salah satu orang turun dari mobil lalu mendorong ibu Zane menjauh, sedangkan yang lain menarik Zane masuk ke dalam mobil.
Beberapa saat kemudian, mobil tadi melaju pergi dari rumah Zane.
"Hah...hah.. hah!" Nafas Zane terdengar berat, orang-orang bertopeng ini satu persatu membuka penutup wajah mereka.Deg!
Betapa terkejutnya Zane saat melihat siapa orang-orang yang ada di balik topeng."Zane ini kami" mereka tersenyum.
Ternyata mereka teman-teman Zane.
Air mata Zane tak dapat dia bendung lagi.Zane langsung memeluk salah satu temannya.
"Haaaaa!!" Zane menangis sejadi-jadinya.Dia merasa senang akhirnya bisa pergi dari penjara itu.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.