"Mm.. Mm..Ah-Hah.." benang saliva terlihat keluar bersama lidah Dion.
"Hah.. ha.. Kak.." Bin meremas pelan baju di bagian dada Dion.
".. ku pikir, ki-kita tidak bisa melakukan ini""Hei.. tidak apa-apa Bin.." Dion menahan kedua tangan Bin.
".. alpha mu tidak akan tau, kita hanya menyentuh satu sama lain bukan berhubungan sex""Mm.. tapi, tetap saja.. ak-aku merasa ini salah kak" Bin mencoba menolak Dion tapi Dion terus membujuk Bin dengan kata-kata penuh manipulatif nya.
Hingga akhirnya Bin berhasil masuk ke dalam permainan Dion, beberapa kali Dion mampir ke rumah Bin hanya untuk menyentuh Bin.
Yang awalnya hanya ciuman, sentuhan ringan dan sekarang mulai menjurus kearah sex ringan.
"Bin.. rapatkan kaki mu" pinta Dion yang sekarang menindih Bin di atas kasur.
"Ka-kak.. ak-aku tidak mau melakukan ini, ini sudah masuk sex" Bin mengerti kalau apa yang keduanya lakukan sudah terlalu jauh.
"Bukan.. ini bukan sex.." Dion memaksa Bin merapatkan kedua kakinya.
".. ini hanya sentuhan ringan, ah.. cara ini juga bisa kamu lakukan dengan alpha mu"Dion menyelipkan miliknya masuk ke sela paha dalam Bin.
"Mng!" Bin mengigit bibirnya."Bagaimana ? Ini terasa nikmat kan ?" Dion tersenyum melihat wajah memerah Bin.
Bin mengelengkan kepalanya tanda dia tidak tau. Perlahan Dion merendahkan tubuhnya lalu mulai bergerak cepat.
"Mng! Mng!" Bin berusaha keras menahan suaranya, dia takut orang rumah tau kegiatan keduanya.
Dion mengecup beberapa kali leher juga pundak Bin.
"Hah.. Mm.. !"Bin tidak sadar saat Dion memberi kissmark tipis tepat di leher Bin.
"Hah.. Bin.. Bin.. aku menyukai mu" gumam Dion, Dion tidak sadar sudah bicara seperti itu.
Deg!
Push!
Bin langsung mendorong Dion.
Keduanya saling melempar tatapan."Ap-apa maksud kakak bicara begitu ?" Tanya Bin.
"Bicara-"
Deg!
Dion tersadar."Ah... Soal itu.." Dion mengusap lehernya.
"Kakak suka aku ?" Tanya Bin.
Dion diam mencoba mencari cara menjelaskan maksud dari kata-katanya tadi.
"Kak.. apa kakak melakukan semua ini karena kakak suka aku ?" Tanya Bin lagi.
Dion menghela nafasnya berat.
"Ya.. ku akui, aku menyukai mu Bin"Deg.
Deg.
Deg.Bin meremas baju di bagian dadanya, debaran aneh terasa disana.
"Tapi kakak pergi.. kakak bahkan tidak menghubungi ku lagi" wajah Bin berubah sedih.
"Aku pergi untuk kuliah, aku ingin fokus belajar"
Bin menunduk.
Walau pun dulu dia punya perasaan yang sama, tapi sekarang berbeda. Bin sudah punya mate, Bin tidak bisa meninggalkan Vidra walau pun Bin tau Vidra belum menaruh hati padanya itu lah yang Bin pikirkan."Bin.." Dion menyentuh tangan Bin.
".. tidak apa-apa kalau kamu punya mate yang penting kita saling menyukai, iya kan ?"Bin menundukkan kepalanya.
"Aku tidak tau kak"Dion semakin erat menggenggam tangan Bin kemudian menarik Bin ke dalam pelukannya.
"Katakan kalau kamu ingin lepas dari alpha mu, aku akan menabung untuk melepas ikatan kalian.. tunggu ya"Bin hanya diam dalam pelukkan Dion. Bin tidak tau apa yang harus dia lakukan.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.