Win terlihat senang membuat bekal untuk Zane, dia juga menyenandungkan lagu kesukaannya sembari membuat bola nasi.
"Hm, tumben sekali kamu bangun sepagi ini ?" Tanya ibu Win.
Win terkekeh pelan.
"Sepertinya mulai hari ini aku membuat bekal bu""Jadi kamu tidak makan di kantin lagi ? Wah.. itu bagus, jadi kita bisa hemat.. ibu potong ya uang jajan mu"
Win tersenyum.
"Hm, tapi setengah uang jajannya bisa ku tabung kan ?""Iya boleh.." Ibu Win terlihat bangga pada Win.
".. ibu bantu ya"
"Terima kasih bu" Win bisa membayangkan betapa lahapnya Zane memakan bekal buatannya lebih lagi ibu Win membantu membuat bekalnya kali ini.
.
."Wah!" Mata Zane berbinar-binar saat melihat isi bekal Win.
"Ini.. makan lah" Win menyodorkan nasi kepal rumput laut pada Zane.
Dan dengan senang hati Zane memakan bekal Win, keduanya sama-sama makan di bawah tangga karena ruang seni di pakai murid lain untuk praktek lukis.
"Ah, aku kenyang" Zane mengusap-usap perutnya.
"Syukurlah kamu makan dengan lahap, besok ku buatkan lagi ya"
Zane menyentuh tangan Win.
"Ba-bagaimana kalau tiga hari sekali saja, aku harus menjaga berat badan ku"Win mengusap pucuk kepala Zane.
"Makan lah buah dan sayur yang banyak kalau kamu tidak mau makan makanan berat.. jangan sampai sakit ya, badan mu sudah cukup kurus"Zane menarik tangan Win dari pucuk kepalanya lalu meletakkan tangan Win di pipinya.
"Terima kasih sudah perhatian pada ku, aku senang" Zane tersenyum manis.Win membalas senyuman Zane, Win mendekat lalu mengecup singkat bibir Zane.
"Aku harus kembali ke kelas, guru kali ini masuknya lebih awal dari bel sekolah.." Win memasukkan kembali kotak bekalnya ke dalam tas kecil.
".. aku duluan ya" Win mengusap pipi Zane lalu berjalan menjauh.
Beberapa detik kemudian Zane keluar dari bawah tangga. Dia melihat sekitar, dia memastikan Win sudah pergi.
Zane langsung berlari kecil kearah toilet sekolah dan kembali dia memuntahkan semua makanan yang dia makan.
Zane merasa bersalah pada Win tapi kalau dia makan sebanyak itu berat badannya akan naik melebihi apa yang ibunya inginkan karena ibu Zane mau Zane menjadi model yang langsing dan cantik.
Dan lagi dalam dua hari nanti Zane ada syuting drama, dia harus terlihat sempurna untuk pengambilan gambar.
Jujur saja Zane merasa lelah, tapi dia tidak mau membuat ibunya kecewa.
Andai Win tau apa yang terjadi, mungkin dia akan marah pada ibu Zane.Itulah sebabnya Zane tidak mau menceritakan masalahnya pada Win, Win mau menjalin kasih dengan Zane saja sudah membuat Zane senang.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
De TodoAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.