Zane pergi bersama manajernya untuk pesta makan malam merayakan selesainya drama yang dia bintangi juga wawancara singkat para pemain pada beberapa media di hotel ternama.
Zane bersama Liam tiba di hotel pada waktu yang sama.
"Mari masuk bersama" ujar Liam, Zane mengangguk lalu mengikuti langkah kaki Liam.Beberapa awak media sudah menunggu, keduanya menjawab pertanyaan terkait drama yang sebentar lagi akan tayang.
Setelah melayani pertanyaan awak media, keduanya masuk ke ruangan khusus dimana staff dan tamu undangan lain sudah menunggu.
Semua bersenang-senang termasuk Zane, Liam menawarkan minuman tapi Zane menolak.
"Aku belum genap 17 tahun, ibu ku bisa marah kalau tau aku minum" kata Zane."Kalau begitu jus buah bagaimana ? Kamu mau, biar ku ambil kan"
Karena tidak enak menolak akhirnya Zane mengiyakan tawaran Liam. Liam mengambil jus apel juga beberapa potong daging BBQ yang sudah di panggang oleh pihak hotel tapi sebelum dia benar-benar membawa makanan tadi pada Zane, Liam menaburkan sesuatu ke dalam minuman Zane.
Liam tersenyum kecil lalu membawa jus dan piring kecil berisi potongan BBQ tadi untuk Zane.
"Ini, makan lah dulu" kata Liam.
"Terima kasih"
Tanpa menaruh curiga, Zane mengambil minuman dan piring kecil tadi.Dia meminum jusnya sembari melihat beberapa pemain pendukung lain menari dengan iringan lagu.
"Kamu tidak mau ikut ?" Tanya Liam berdiri di dekat Zane.
"Hm ?"
"Menari bersama mereka, sepertinya menyenangkan.. lihat manajer mu juga sangat antusias"
Zane terkekeh pelan melihat manajernya menari sesuka hatinya karena dia terlihat sedikit mabuk.
"Ya, aku tau dia stress mengurusi ku.. jadi ya biarlah dia bersenang-senang malam ini" kata Zane.
"Apa kita setipe ?" Tanya Liam, Zane langsung melihat Liam.
"Maksud ku, tidak terlalu suka berada di keramaian tapi senang menjadi pusat perhatian"
"Ah, ya.. dulu aku seperti itu, tapi ku rasa aku sedikit berubah" Zane tersenyum, dia membayangkan wajah Win.
Liam memakan potongan daging BBQ yang dia bawa.
"Apa kamu punya kekasih ?" Tanya Liam spontan."Uhuk!" Zane tersedak.
"Oh, maaf.. aku tidak bermaksud bertanya hal pribadi!" Liam mengambil tissue lalu menyodorkannya pada Zane.
"Tidak apa-apa, jangan khawatir" Zane mengusap bibirnya lalu kembali meneguk habis jus tadi.
Liam menatap Zane tajam, dia bisa melihat gelas Zane sudah kosong.
"Hah!" Zane menaruh gelas tadi di atas meja lalu tersenyum kearah Liam.
"Kalau aku sudah cukup umur, mari minum bersama" kata Zane.
Liam tersenyum kecil.
"Iya, kapan-kapan mari minum bersama""Hah.. " Zane menarik kerah bajunya.
".. ruangan ini terasa panas, aku mau ke toilet sebentar""Biar ku temani"
"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri" Zane melangkah keluar dari ruangan tadi, dia melangkah kearah toilet hotel tapi saat dia masuk, kepala Zane tiba-tiba terasa berputar.
"Ugh!" Zane hampir saja jatuh tapi dengan sigap seseorang menahan tubuh Zane dari belakang.
"Hei.. kamu tidak apa-apa ?" Zane bisa melihat Liam tapi entah kenapa wajah Liam tiba-tiba berganti dengan Win.
"Apa yang kamu lakukan disini ?" Tanya Zane dengan senyuman aneh.
"Aku mengikuti mu, aku merasa khawatir" kata Liam.
Zane tiba-tiba memeluk Liam lalu melingkarkan kedua kakinya di pinggang Liam.
"Ayo lakukan hal nakal disini" bisik Zane.Dari ujung matanya Liam bisa melihat salah satu awak media mengambil gambar keduanya.
Liam tersenyum kecil, dia langsung mengangkat tubuh Zane ala-ala koala dengan menyentuh dua bongkahan kenyal milik Zane.
Liam mengecup singkat bibir Zane.
"Mari lakukan di dalam"Zane tersenyum lalu memeluk Liam erat.
"Hm!"Liam melangkah masuk ke dalam toilet sembari membawa Zane dalam gendongannya.
Orang yang tadi mengambil gambar kedua pemain drama terbaru ini langsung senang, dia mendapat berita panas yang akan membuat para fans bahagia.
.
.Bersambung ..
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.