11

3.7K 455 12
                                    

Seperti yang Win katakan, dia menunggu Zane untuk pulang bersama.

Walau pun Sam sudah membeli mobil untuk Zane tapi Zane memilih jalan kaki bersama Win.

Zane terlihat lebih ceria akhir-akhir ini, dia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi kalau mau bermesraan.

Di sepanjang jalan pun Zane terus mengandeng tangan Win dengan wajah bahagia.

"Hehe.." Zane menyandarkan kepalanya di lengan Win.

"Kenapa ?" Tanya Win dengan suara lembutnya.

"Aku senang bertemu dengan mu dan aku senang akhirnya kita bisa menghabiskan waktu berdua tanpa takut menjadi bahan gossip lagi"

"Aku juga" jawab Win.

"Kamu tau, ku rasa Julian punya masalah pribadi yang tidak bisa dia ceritakan pada ku.. padahal kami teman" Zane mempoutkan bibirnya.

Win mengacak pelan rambut Zane.
"Jangan penasaran dengan masalah orang lain, ada hal yang tak bisa dia ceritakan jadi jangan memaksa ya"

"Mm.. aku tidak memaksa!"

"Hm, iya.. iya"

Saat keduanya sibuk mengobrol.
"Ah.."

Deg!
Win langsung menoleh saat mencium bau manis dari seorang omega yang saat ini terduduk lemah di pinggir jalan.

"Oh.. hei, kamu tidak apa-apa ?" Tanya Zane menghampiri omega ini.

"Hah...hah.. to-tolong aku" omega tadi menarik seragam Zane.

"Tunggu, aku punya obat!" Zane mencari obat di dalam tasnya.

Saat Zane sibuk merogoh tasnya, mata omega tadi dan Win bertemu.

Deg! Deg! Deg!
Win meremas dadanya, keringat membasahi dahi Win.

Semakin lama keduanya bertatapan, semakin kuat pula feromon omega tadi menarik Win.

"Ah, ini dia!" Zane membuka tutupnya lalu menyuruh omega tadi meminum obat miliknya.

Zane dan Win menemani omega yang hampir memasuki masa heatnya ini sampai dia merasa tenang.

Setelah dia merasa tenang, Zane pergi membeli minuman dan meminta Win menjaga omega ini takut ada alpha lain yang menyerangnya.

Zane tidak khawatir meninggalkan Win bersama omega ini karena Win belum memasuki usia 17 tahun jadi dia belum bisa memberi tanda dan hasrat seksualnya sebagai alpha pun belum sepenuhnya ada.

Saat Zane pergi, omega wanita ini menatap Win.
"Kamu alpha ?" Tanyanya.

Win yang sejak tadi menjaga jarak langsung mengangguk pelan.

Omega wanita ini tersenyum kecil.
"Aku tidak menduga bisa bertemu dengan takdir ku di tempat seperti ini"

Win mengepalkan tangannya.
"Tolong lupakan wajah ku, kalau pun benar kita pasangan takdir .. aku tetap tidak bisa bersama mu"

"Kenapa ? Melihat feromon ku saja kamu sudah tau kita harus menjadi pasangan" kata wanita ini yang masih seumuran dengan Zane.

"Aku tau.." Win semakin kuat mengepalkan tangannya.
".. tapi aku sudah berjanji, orang yang barusan menolong mu adalah takdir ku, aku tidak akan meninggalkan dia"

Omega ini merasa tidak terima di tolak oleh Win.
"Apa maksud mu ?! Kamu tidak tau bagaimana tersiksanya aku mencari takdir ku dan kamu malah mengatakan hal yang menyakitkan ?!"

Zane datang membawa botol minuman.
"Kenapa ? Apa kalian berkelahi ?" Tanya Zane dengan wajah bingung.

Win menarik botol minuman dari tangan Zane lalu menaruh minuman tadi di tangan wanita ini.

"Maaf.. aku tetap tidak bisa, tolong cari orang lain, kami permisi" Win menunduk singkat lalu merangkul Zane agar kembali berjalan.

Zane menatap wajah Win.
Dia bisa melihat semburat merah di kedua pipi Win.

' Hm ? Aku tidak pernah melihat wajahnya semerah ini ?' batin Zane.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang