23

3.7K 512 13
                                    

"Aku sudah memperingati mu, jangan buat omega ku sakit" Win menatap Liam tajam.

Liam tersenyum sinis lalu menepis tangan Win.
"Kamu hanya alpha wanita, kamu tidak sebanding dengan ku.. jadi jangan bersikap sok kuat"

Win menghela nafasnya berat, orang ini benar-benar menguji kesabaran Win.

Win mengulurkan tangannya pada Liam, "Apa ? Kamu mau minta maaf ?" Tanya Liam, tapi Win hanya diam menatap Liam.

"Ah, baiklah.. aku terima permintaan ma-" saat Liam menyentuh tangan Win, Win dengan mudahnya memutar tangan Liam hingga persendiannya bergeser.

"Uah!!" Liam syok melihat tangannya tapi dengan pelan Win memutar lagi tangan Liam hingga kembali seperti semula.

Wajah Liam terlihat pucat.
"Ap-apa yang kamu lakukan ?! Aku bisa menuntut mu!!"

"Aku belum 17 tahun, aku masih dalam lindungan hukum.. jadi kamu tidak bisa menuntut ku untuk hal seperti ini" kata Win.

Liam mengepalkan tangannya, dia langsung menarik tangan Zane.
"Aku antar kamu pulang!"

"Ah, aku tidak mau.. Win!" Zane memeluk lengan Win.

Liam langsung menatap Win saat mendengar nama yang tidak asing di telinganya.
'Jadi dia Win' batin Liam.

Liam tersenyum.
"Hei.. kamu tau 1 hal penting, pasti Zane merahasiakan ini dari mu"

Liam mendekat, dia menatap Win sinis.
"Aku dan Zane sudah pernah bermain di belakang mu.. kamu syok kan mendengar hal ini ?"

Win menatap Liam, sangat jelas tidak ada raut terkejut dari wajah Win.

"Hei.. ku bilang kami bermain di belakang mu, maksud ku Sex" Liam memperjelas kalimatnya.

"Aku dan Zane tidak pernah menyimpan rahasia, aku sudah tau segalanya dan aku percaya Zane hanya korban.."

Win melihat kearah Zane dengan senyum kecil di bibirnya.
".. aku percaya pada Zane"

Blush!
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Zane, dia merasa sangat senang.

Liam melipat kedua tangannya di depan dada.
"Tapi rahasia kalian tidak aman, aku mulai dekat dengan mamahnya Zane.."

Liam membuka pintu mobilnya.
".. kamu pikir aku tidak bisa membuat hubungan kalian berakhir ? Maka dari itu, Zane harus memilih tetap bersama ku atau wanita alpha seperti mu ?" Seringai terlihat jelas di bibir Liam.

Win mengepalkan tangannya.
"Apa yang-"

Grep.
Zane menahan lengan Win.

"Win sebaiknya kamu pulang juga"
Zane mendongakkan kepalanya menatap wajah Win dengan senyum paksa.

"Liam sudah menjemput ku, mari bertemu lagi besok ya"

Win menghela nafasnya berat, dia mengusap pucuk kepala Zane.
"Jaga diri mu ya, kalau ada apa-apa cepat telpon aku"

"Hm, aku duluan"

Zane masuk ke dalam mobil Liam di susul oleh Liam.
Zane terus tersenyum melihat Win dari dalam mobil.

Sebelum Liam pergi, dia memberi Win semangat.
"Selamat berjuang wanita alpha" kata Liam tapi kata-kata itu terasa seperti sindiran untuk Win.

Zane melambaikan tangannya lalu Liam tancap gas pergi dari depan gerbang sekolah.

"Hah.. " Win menatap tangannya.
".. hampir saja aku meninju orang itu"

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang