"Eh.. jadi kamu yang sudah mengigit ku ?" Tanya Bin dengan wajah tidak percaya.
"Iya, itu aku" Vidra menaruh segelas susu juga roti di hadapan Bin.
"Hm, ku pikir benar ada singa" kedua pipi Bin memerah.
"Seperti ini kan ?"
Bite
"Akh!" Bin terkejut saat Vidra mengigit pelan bahunya dari belakang.
Vidra tertawa lalu mengacak rambut Bin.
"Aku hanya bercanda, maaf ya""Hm," Bin tersenyum dengan anggukan singkat.
Entah kenapa Bin merasa senang menghabiskan waktu bersama Vidra, melihat keduanya bersama seperti saat ini membuat Bin merasa Vidra juga menyukai Bin.
Vidra duduk di hadapan Bin.
"Ada apa ? Kenapa kamu tersenyum ?" Tanya Vidra.Bin mengelengkan kepalanya.
"Aku hanya merasa senang"Tangan Vidra terangkat kemudian mengusap pelan remahan roti di dekat bibir Bin.
"Hm, makan lah.. kita sama-sama pergi ke kampus setelah ini""Iya" Bin mengangguk.
Setelah menyelesaikan sarapan, mandi juga berpakaian rapi. Keduanya tancap gas menuju kampus, dan seperti dugaan Vidra mahasiswa lain akan membicarakan keduanya.
Vidra bahkan sekilas mendengar beberapa orang mengatakan kalau Bin tidak cocok bersikap manja pada alpha yang punya tubuh kecil darinya terlebih lagi Vidra cukup terkenal di kampus.
Hal ini membuat hanya Bin yang menjadi pembicaraan buruk, mereka bahkan mengatakan kalau nasib Vidra sangat kasihan padahal dia tampan.
Vidra merasa kesal karena Bin di olok-olok, Vidra langsung menggenggam erat tangan Bin.
"Vidra ?"
"Jangan pikirkan apa yang orang lain katakan, aku tetap disisi mu"
Bin tersenyum senang.
Dia terus melihat tangan keduanya, Bin terhanyut dalam manisnya perhatian Vidra.Saat di kelas pun, Vidra tetap duduk bersama Bin hingga membuat Dion sedikit panas melihat Vidra selalu menempel pada Bin.
"Vidra!" Salah satu alpha berlari kearah Vidra saat dia dan Bin berjalan di koridor kampus.
"Iya ?" Jawab Vidra.
"Untuk permintaan mu kemarin, aku sudah mendapat hasilnya.. kamu mau lihat ?"
"Ah, iya.. aku ikut dengan mu, Bin tunggu di sini sebentar ya"
"Hm," Bin mengangguk singkat.
Keduanya berjalan menjauh dari Bin, Bin duduk di bangku koridor sembari memainkan ponselnya.
"Bin"
"Hm ?" Bin mendongakkan kepala melihat siapa yang sudah memanggil namanya.
"Oh, kak Dion!"
"Wah, kebetulan.. kamu mau bantu aku ?"
"Bantu apa kak ?" Tanya Bin.
"Ini, aku kesulitan menyusun jawaban mahasiswa kalau berantakan seperti ini.. kamu mau bantu ?"
"Um, tapi aku-"
"Ayolah, nanti ku traktir makanan kesukaan mu.. oke ?" Dion menarik lengan Bin agar ikut bersamanya.
Bin tidak bisa menolak karena Dion sering menolong Bin di masa lalu, Bin masuk ke dalam ruang dosen yang sudah sepi.
"Ini absennya dan ini kertas jawaban mereka.. tolong ya" Dion menaruh semua itu di hadapan Bin.
"Hanya menyusun saja kan kak ?" Tanya Bin.
"Hm, hanya menyusun" Dion duduk di dekat Bin, keduanya mulai memilah kertas sesuai nama di absen.
"Aku sudah dengar gossip itu" kata Dion.
Deg!
Bin sempat diam beberapa detik lalu kembali memilah kertas."Kabarnya sudah sampai ke telinga kakak rupanya" Bin tersenyum kaku.
Dion menghela nafasnya berat.
"Itu bukan salah mu kalau kalian saling jatuh cinta, itu hal yang wajar bukan ? Lalu masalah untuk mereka apa ?"Bin menatap Dion.
"Tapi.. aku yang suka Vidra, aku belum tau perasaannya pada ku" jawab Bin."Oh,." Dion terlihat terkejut mendengar apa yang Bin katakan.
Dion mendekat lalu menyentuh telinga Bin.
".. jadi hanya cinta bertepuk sebelah tangan ?" Tanya Dion lagi."Hm, ku pikir begitu.. tapi aku akan berusaha" jawab Bin.
Tangan Dion beralih menyentuh bibir bawah Bin.
"Kalau kamu mau.." Dion menekan-nekan bibir bawah Bin.".. aku bisa mengajari mu caranya menarik alpha agar bisa jatuh hati pada mu, kamu mau berlatih lagi dengan ku Bin ?"
Bin diam mendengar apa yang Dion katakan.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.