Setelah selesai mengurus semua keperluan Zane, Sam meninggalkan pasangan muda ini untuk tinggal berdua.
Saat Sam tengah dalam perjalanan untuk pulang ke apartemennya dia mendapat telpon dari Julian.
"Iya, kenapa?" Kata Sam dari ujung telpon.
Julian hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Sam.
Sam melihat layar telponnya yang masih terhubung dengan Julian.
"Julian ? Kamu masih disana ?" Tanya Sam.Beberapa detik kemudian, suara tangis terdengar dari Julian.
"Hei.. ada apa ?" Tanya Sam penasaran.
"Hiks.. Daddy, maaf dan terima kasih untuk semuanya"
Sam mengerutkan alisnya bingung.
"Kenapa kamu bicara seperti itu ? Jul-" belum selesai Sam bicara, Julian sudah menutup panggilan telpon.Sam mencoba menelpon Julian lagi tapi nomor Julian sudah tidak aktif, tanpa pikir panjang Sam langsung tancap gas kearah rumah Julian.
Tiba di rumah Julian, Sam mendapati kalau rumah tersebut gelap tanpa cahaya lampu karena merasa khawatir Sam memutuskan masuk ke rumah Julian dengan memecahkan kaca jendela karena pintu rumah Julian terkunci dari dalam.
Lengan Sam terluka tapi dia tetap menerobos masuk, Sam berkeliling mencari Julian dari dapur hingga kamar.
Betapa terkejutnya Sam saat mendapati Julian sudah menenggelamkan tubuhnya di bathtub kamar mandi.
"Julian !! Hei!!" Sam menarik Julian keluar dari dalam air.
Sam melakukan pertolongan pertama pada Julian.
"Uhuk! Uhuk!" Air keluar dari mulut pria muda ini.
"Apa yang kamu lakukan ?! Kamu mau bunuh diri ?!" Tanya Sam dengan raut kesal.
Samar-samar Julian bisa melihat wajah Sam.
"Daddy.." kata Julian dengan suara seraknya, perlahan air mata Julian berjatuhan.".. tolong biarkan aku menemui nenek ku.. Huu"
Sam langsung memeluk Julian.
"Apa yang terjadi ? Maaf aku tidak terlalu memperhatikan mu beberapa hari ini, aku sibuk mengurus Zane""Hiks...nenek ku .. dia pergi, aku tidak punya siapa-siapa lagi" Julian menangis tersedu-sedu.
Sam semakin erat memeluk Julian.
"Jangan bicara dulu.." perlahan Sam mengendong Julian.".. mari bicara saat kamu sudah merasa tenang, hm" kecupan singkat Sam berikan di pucuk kepala Julian.
Dengan sabar Sam menganti pakaian Julian, dia juga membuat susu coklat untuk Julian.
"Minum.. pelan-pelan ya"
Sembari sesegukkan, Julian meminum susu coklat buatan Sam. Sam duduk di kursi seraya mengengam tangan kiri Julian.
Sam baru menyadari kalau saat dia datang, dia tidak melihat nenek Julian yang artinya beliau sudah tiada tapi Sam tidak tau sudah berapa hari nenek Julian meninggal karena dia terlalu sibuk bersama putranya Zane.
Sam mencoba membuat Julian nyaman, dia mengecup beberapa kali tangan omega ini.
"Daddy.. hiks.." mata Julian berkaca-kaca.
"Julian.." Sam mengusap air mata Julian, "...kamu mau tinggal bersama ku ?" Tanya Sam.
Julian mengigit bibirnya lalu membuang muka.
"Ada apa ? Kamu tidak mau ?" Tanya Sam.
Julian mengelengkan kepalanya.
"Aku tidak mau.." Julian meremas baju di bagian dadanya.".. aku tidak mau perasaan ini semakin membesar saat berada dekat dengan mu Daddy"
Deg!
Sam terdiam mendengar apa yang Julian katakan..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.