27

3.7K 495 10
                                    

"Hah.. hah.. " Zane menatap wajah Win di bawahnya setelah dia berhasil klimaks.

Win mengecup beberapa kali dada Zane.
"Kamu mau kita lanjut ?" Tanya Win.

Zane menahan wajah Win lalu melumat pelan bibir Win, saat pangutan bibir keduanya lepas Zane menyentuh milik Win di bawah sana.

"Aku mau ini" kata Zane dengan tatapan menggodanya.

Win tersenyum atau lebih tepatnya seringai di bibirnya.
"Hah.. panas sekali di sini"

Tanpa aba-aba Win mendorong tubuh Zane yang membuat Zane mau tidak mau langsung terbaring di bawah Win.

Tanpa melepas celana Zane, Win mendorong kedua kaki Zane ke depan lalu mengarahkan p*nisnya di depan hole Zane.

Zane menutup mulutnya.
'Di-dia mau melakukannya tanpa melepas celana ku ?' batin Zane.

"Hah..." Win menjilat pelan bibir bawahnya.
".. aku tidak punya pengaman, tapi aku janji tidak akan keluar di dalam"

Zane mengangguk mengiyakan apa yang Win katakan.

Dari sela celana Zane, Win mendorong pelan p*nisnya masuk.

"Ughh!!" Zane menutup matanya rapat merasakan hangatnya milik Win yang mulai masuk ke dalam holenya.

Senyuman aneh terlihat di bibir Win.
Selagi mendorong p*nisnya masuk, Win merendahkan tubuhnya lalu berbisik di telinga Zane.
"Ini terlihat seksi sayang"

Deg!

"Mng!!" Cairan kental keluar membasahi celana Zane.

"Hm ?" Win bisa melihat celana Zane basah tepat di bagian p*nisnya.

Win tertawa pelan.
"Hei.. aku belum bergerak"

Zane memberi tatapan kesal pada Win.
"Ini salah mu, jangan berbisik seperti itu di telinga ku"

Win menahan kedua tangan Zane.
"Seperti apa ? Seperti ini.. hm.. seperti sayang ku sangat seksi, sangat manis" Win berbisik di telinga Zane lalu mulai menggerakkan pinggangnya.

"Ahh.. Win.. Mmm! Ja-hah.. jangan menahan tangan ku, suara ku.. Mm!" Zane mengigit bibirnya.

"Suara mu sangat seksi Zane, aku suka suara mu" Win terus berbisik di telinga Zane.

"Mngg! Mngg!! Hanhg!!" Dan untuk kedua kalinya Zane keluar lagi hanya dengan gerakkan pelan juga suara Win.

Win terkekeh pelan.
Dia menarik p*nisnya keluar lalu mengocoknya tepat di perut Zane.

"Hah...hah.. ah" cairan lengket keluar membasahi tangan Win.

"Hanya sebentar ?" Tanya Zane sembari menyentuh p*nis Win.

"Hanya satu jam kan ? Aku harus pulang.. maaf ya" Win mengecup dahi Zane.

Zane mengangguk pelan.
"Cium aku" pinta Zane.

Win merendahkan tubuhnya lalu melumat pelan bibir omega manisnya ini.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang