32

11.8K 1.3K 145
                                    

Kedua orang tua Vidra duduk di sofa ruang tamu Bin, pancaran serius terlihat jelas di wajah ayah Vidra.

"Maaf, tapi ada keperluan apa anda datang kemari ?" Tanya ibu Bin.

Ayah Vidra menghela nafasnya.
"Aku tidak akan basa-basi, aku tau putra ku dan putra mu menjalin hubungan.. aku tidak tau bagaimana bisa Vidra bertemu dengan putra mu tapi akan ku katakan dengan jelas.." ayah Vidra menatap Bin.

".. aku tidak menyetujui hubungan mereka"

Deg!

Bin meremas celananya.

"Apa ada alasan khusus anda berkata seperti ini ? Mereka sudah mengikat tanda dan anda tau hal berpisah sangat mustahil bagi keduanya"

Ayah Vidra mengambil sesuatu dari dalam saku jasnya lalu menaruh kertas di atas meja.
"Ini adalah rumah sakit ternama, mereka bisa melakukan prosedur operasi untuk pemisahan"

"Apa anda sudah gila?!" Ibu Bin terlihat kesal.

"Ibu.. " Bin menahan tangan ibunya.

"Apa kau tidak berpikir dampak buruk yang akan terjadi pada mereka ?! Salah satu atau keduanya bisa mati !"

Adik Bin yang sejak tadi berdiam diri di ruang makan berjalan ke ruang tamu saat mendengar apa yang ayah Vidra katakan.

"Paman.. aku tidak bisa membiarkan anda bersikap seperti ini, keduanya saling menyukai .. seharusnya tidak ada masalah besar" kata adik Bin.

"Anak kecil seperti mu tidak usah ikut campur urusan orang tua" ayah Vidra melihat tajam kearah adik Bin.

"Aku harus ikut campur karena ini berkaitan dengan nyawa kakak ku"

Bin langsung melihat adiknya, biasanya adik Bin selalu menjahili atau mengejeknya tapi kali ini dia membela Bin.

Bin merasa senang untuk itu.

"Apa yang kalian mau  ?.. " ayah Vidra kembali menarik amplop dari saku jasnya lalu menaruh amplop tadi di atas meja.

".. ini hanya sebagian, sisanya akan ku kirim ke rekening kalian.. sesuai yang kalian minta"

Ibu Bin mengepalkan tangannya.

Bam!!

Deg!

Semua orang terkejut saat ibu Bin memukul meja ruang tamu yang berhasil membuat meja kayu itu patah jadi dua.

"Apa kau pikir nyawa anak ku bisa di bayar dengan uang ? Kau!!" Ibu Bin menunjuk ibu Vidra yang sejak tadi hanya diam.

"Apa kamu lupa rasanya mengandung 9 bulan dan membesarkan putra mu ?! Apa kau lupa hingga kalian berani membayar nyawa orang lain semudah ini ?!!" Ibu Bin sangat marah.

"Ibu.. tenangkan diri mu!" Bin memeluk ibunya, Bin takut ibunya melukai kedua orang tua Vidra.

"Lepaskan aku Bin! Biar ku beri mereka pelajaran!!"

"Ibu! Sabar!" Bin dan adiknya berusaha menahan ibu mereka.

Ayah Bin yang baru pulang kerja langsung masuk ke dalam rumah setelah mendengar ribut-ribut.

"Ada apa ?! Apa terjadi sesuatu ?!"
Semua orang langsung menatap ayah Bin.

Deg!

Ayah Vidra terdiam saat melihat pria cukup berumur tapi masih terlihat bugar ini.

Dia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu senyum merekah terukir di bibirnya.
"Ku pikir aku salah lihat! Ternyata ini benar kamu !"

Ayah Vidra berjalan kearah ayah Bin lalu mengambil sesuatu dari dalam jasnya yang ternyata pen dan kertas.

"Aku fans mu!! Tolong tanda tangan disini !!"

Keheningan langsung terasa.

Ayah Bin menatap isterinya.
"Siapa orang ini ?"

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang