22

3.8K 544 33
                                    

Beberapa kali Zane menghembuskan nafasnya mencoba tenang, sejak tadi tangannya tak bisa berhenti bergetar.

"Win, kamu cukup lama disini.. lebih baik kamu kembali ke kelas"

Win mengengam erat kedua tangan Zane.
"Jangan khawatir, aku bisa mencari alasan kalau mereka bertanya.. aku tetap di sini sampai kamu merasa tenang"

Zane merasa senang karena Win sangat perhatian padanya, perlahan Zane mendekat lalu mengecup singkat bibir Win.

Mata keduanya bertemu.
"Cium aku Win, cium aku lebih dalam.. " Zane menyentuh bibir Win.
".. aku mau bibir mu"

Win menyentuh pipi kiri Zane.
Perlahan Win mendekat lalu melumat bibir Zane.

"Mmnn!! Mnn!" Zane meremas baju Win, ciuman Win terasa hangat. Dia juga menyentuh Zane dengan lembut, tapi Win tidak mau keduanya berakhir berhubungan intim lebih lagi Win tidak punya pengaman.

"Fuahh.." Win melepas pangutan bibir keduanya, Win mengecup singkat dahi Zane.

"Sudah merasa tenang ?" Tanya Win.

Zane memeluk Win.
"Hm, berkat mu.. aku sudah merasa lebih baik, sepertinya aku bisa kembali ke kelas"

Win kembali memberi kecupan manis di pucuk kepala Zane.
"Beritahu aku kalau kamu ada masalah, kalau pun aku tidak bisa berbuat banyak.. tapi aku selalu ada kalau kamu butuh"

Zane tersenyum senang.
"Win, jangan jatuh cinta pada omega lain"

Win memeluk Zane balik.
"Seharusnya kata-kata itu milik ku, kamu publik figur .. semua mata tertuju pada mu, aku yang harusnya khawatir"

Zane mengusap-usap wajahnya di dada Win.
"Aku senang Win, aku milik mu"

Win tersenyum kecil, dia merasa lega karena tubuh Zane sudah tidak bergetar lagi. Setelah memastikan Zane baik-baik saja, Win kembali ke kelasnya.

Teman-teman Win menggoda Win karena dia cukup lama di toilet. Win hanya meminta maaf dengan senyum kaku.

.
.

Seperti biasa keduanya bertemu di koridor sekolah, Win selalu mengantar Zane sampai gerbang tapi hari ini sedikit berbeda karena yang menjemput Zane bukan supirnya tapi Liam.

"Kenapa kamu kemari ?" Tanya Zane.

"Tante menyuruh aku menjemput mu"

Zane mengerutkan alisnya.
"Tante ? Maksudnya siapa ?"

"Mamah mu" lanjut Liam.

Zane mengepalkan kedua tangannya, ibunya sudah mulai ikut campur.

"Kenapa kamu tidak menolak ? Kamu pasti sibuk"

Liam tersenyum.
"Hei.. aku kekasih mu, tentu saja Tante percaya pada ku"

"Kita bersama hanya agar drama itu meroket, aku tidak-"

Win langsung berdiri di hadapan Zane.
"Maaf, kalau aku ikut campur urusan kalian.. tapi Zane cukup tertekan untuk hal ini, tolong jangan buat dia sakit"

Liam menatap Win.
"Oh.. ku pikir kamu alpha pria ternyata wanita" Liam tersenyum meremehkan Win.

Liam menyentuh pundak Win.
"Hei.. jangan mencoba menantang ku, kamu tau kita memang sama tapi kamu tetap wan-"

Grep!
Win meremas tangan Liam.

Deg!
Liam terkejut melihat tatapan mata Win.

"Aku sudah memperingati mu, jangan buat omega ku sakit"

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang