Walau pun Win sudah mengancam Megan dengan tatapan tajam, wanita ini tetap saja ikut bersama Win dan Zane ke kantin.
Win tidak bisa membawa Zane ke ruang seni karena ada wanita pengganggu ini.
Zane merasa hawa di sekitarnya menjadi lebih berat terlebih Win terus menatap Megan dengan tatapan tidak suka tapi Megan masih saja memamerkan senyumannya.
"Ak-aku pesan makanan dulu, Win.. kamu mau apa ?" Tanya Zane gugup.
"Seperti biasa" jawab Win.
"Ah, iya" Saat Zane berniat pergi, Megan menahan Zane.
"Zane, boleh aku titip jus jeruk ?"
"Bo-" belum sempat Zane menjawab, Win langsung memotong jawaban Zane.
"Kamu punya tangan dan kaki, ambil sendiri !"
Zane yang kesal langsung memukul lengan Win.
"Ugh!" Win mengusap lengannya."Jangan bicara seperti itu, aku tidak keberatan"
"Tapi-"
"Ssst.. !" Zane menutup bibir Win dengan jari telunjuknya.
"Diam lah.. aku segera membawa pesanan kalian, tunggu ya"Zane tersenyum lalu melangkah pergi.
Win menghela nafasnya berat.
"Apa kamu belum memberitahunya ?" Tanya Megan sembari menopang dagunya dengan kedua tangan.
"Aku sudah memperingati mu untuk melupakan wajah ku, tapi kenapa kamu malah datang kemari ?"
Megan tersenyum.
"Apa-apaan pertanyaan mu itu ? Tentu untuk merebut alpha ku"Win mengepalkan kedua tangannya.
"Aku bukan alpha mu"Megan tersenyum meremehkan Win.
"Kita fated pair Win, aku tau kamu sangat mencintai Zane...tapi saat feromon ku menarik mu, apa kamu masih mampu kabur ? Aku sudah lama mencari mu"Win semakin kuat mengepalkan tangannya.
"Kamu sendiri tau aku sangat mencintai Zane, jadi tidak ada untungnya kita bersama""Apa kamu tidak tau ? Saat fated pair mengikat tanda, kamu bahkan tidak mampu melepaskan ku lagi, cinta dan tubuh mu sepenuhnya milik ku.. bahkan orang yang sekarang bersama mu akan terasa asing"
Deg!
Win tidak tau akan hal itu, dia belum belajar dan tidak pernah di beritahu oleh orang tuanya.Tapi karena dia sudah tau, jadi dia bisa waspada.
Win tersenyum atau lebih tepatnya seringai di bibirnya."Itu informasi yang sangat penting, jadi aku bisa jaga-jaga" Win berdiri dari posisi duduknya.
"Tunggu !" Megan menahan tangan Win.
"Kamu tidak bisa lari seperti ini"Win menepis tangan Megan.
"Ya kamu benar, bukan tangan mu yang ku genggam saat berlari tapi orang lain.. jadi jangan berharap lebih pada ku"Zane yang baru datang menaruh nampan di atas meja, tapi Win memilih menaruh gelas Megan lalu membawa nampan tadi pergi beserta Zane juga.
"Kenapa kita tidak makan sama-sama ?" Tanya Zane.
Win menatap wajah omeganya ini.
"Apa kamu tidak takut omega lain akan jatuh hati pada ku ? Kamu sangat mudah percaya" Win mengacak gemas rambut Zane."Ah! Hei .. rambut ku jadi berantakan! Win, aku marah !"
"Hehe.. maaf"
Megan yang melihat kemesraan keduanya merasa cemburu.
"Seharusnya aku yang ada di posisi itu!" Gumam Megan dengan wajah kesal..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)
RandomAkibat terlalu manly padahal berjenis omega, Albin membuat rencana untuk menjebak seorang alpha agar mau menjadi matenya.