36 (End)

17.7K 1.2K 90
                                    

Bin membuka mata saat cahaya matahari mengenai wajahnya.
"Hah.. sudah pagi.. hm ?"

Bin menatap jarinya dimana ada cincin melingkar di kelingking Bin.

"Apa dia pikir jari ku seperti jari omega pada umumnya ?" Bin terlihat sedikit kesal tapi setelahnya dia tersenyum kecil.

"Ya sudah lah,. Ku rasa tidak apa-apa" gumam Bin.

Bin berusaha bangun dari posisi berbaringnya, dia masih bisa merasakan nyeri di holenya.

Rona merah muda terlihat di kedua pipi Bin.
"Kami sudah lepas dan dia membersihkan tubuh ku"

Bin senang karena Vidra sangat perhatian dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia perbuat.

Beberapa detik kemudian, pintu kamar Vidra terbuka menampilkan Vidra dengan nampan berisi sarapan untuk Bin.

"Bagaimana dengan tubuh mu ?" Tanya Vidra.

"Tidak apa-apa, jangan khawatir"

Vidra menaruh nampan tadi di atas meja dekat kasur lalu mengecek suhu tubuh Bin.
"Tidak demam, syukur lah"

Bin menyentuh tangan Vidra dimana cincin juga melekat di jari Vidra. Bin menatap cincin Vidra lalu mendekatkan cincin keduanya.

"Artinya kita sudah bertunangan ?" Tanya Bin malu-malu.

Vidra tersenyum, dia mengecup singkat dahi Bin.
"Mari menikah jadi kamu bisa tinggal disini bersama ku"

Bin menghela nafasnya berat.
"Karena kamu sudah memaksa ku untuk knotting.. aku tidak bisa bilang 'tidak'.. dan lagi satu hal penting dia harus mirip dengan ku! "

Vidra terkekeh pelan.
"Iya..iya, kalau tidak mirip dengan mu mari buat lagi" Vidra memeluk Bin.

"Eh! Jangan bicara semudah itu"

"Kan harus mirip dengan mu.. haha"

.
.

Sebulan kemudian, Bin dan Vidra resmi menikah dan yang membuat keduanya terkejut juga senang ternyata Bin sudah mengandung sebelum knotting terjadi.

Dokter bersyukur knotting antara keduanya tidak membuat Bin keguguran.

Dokter menyebutkan kalau janin dalam perut Bin termasuk kuat untuk usianya waktu itu.

Mendengar hal itu, Vidra tersenyum kaku karena dia tau omeganya punya gen kuat dan tentu turun ke anak mereka.

Bin dan Vidra memilih menyembunyikan pernikahan mereka karena Vidra tidak mau membuat Bin tertekan, tapi sepandai-pandainya mereka menutupi pasti ada saja yang tau.

Gossip keduanya menyebar dan tentu sempat membuat Bin down, Vidra berdiskusi dengan Bin untuk mengambil kelas online saja di kampus lain agar dia tidak bertemu orang di kampus mereka.

Kedua orang tua Vidra pun setuju untuk ide Vidra, ayah Vidra mengatakan akan membayar kuliah Bin hingga dia lulus jadi Bin jangan terlalu memikirkan biaya.

Setelah di bujuk akhirnya Bin setuju untuk mengambil kelas online. Selama dia hamil, Bin banyak menghabiskan waktunya di apartemen dan sesekali ke rumah orang tuanya.

Vidra juga mulai bekerja di perusahaan ayahnya untuk belajar menjadi penerus berikutnya.

Semakin lama perut Bin semakin membesar, saat Bin tengah belajar online dia merasakan kontraksi hebat.
"Akh! Sakit!"

Dosen Bin yang tengah mengajarnya terlihat panik.
"He-hei apa kamu baik-baik saja ?! Apa tidak ada orang di rumah ?!" Tanya dosen Bin dari layar komputer.

Bin terus mengerang kesakitan.
Dosen Bin langsung mencari nomor orang tua Vidra.

"Halo tuan! Iya.. putra anda sepertinya akan melahirkan!" Mendengar hal itu, ayah Vidra langsung pergi menemui Bin.

Dia membawa Bin ke rumah sakit baru setelahnya dia menelpon Vidra yang saat ini tengah kuliah.

Vidra meminta ijin untuk pergi, dia mengatakan omeganya akan melahirkan. Mendengar hal itu, seisi kelas jadi heboh.

Mereka tau siapa yang Vidra maksud.
Vidra tidak memperdulikan apa yang teman-teman di kelasnya katakan, setelah mendapat ijin dia segera tancap gas ke rumah sakit.

Saat tiba, keluarga Bin dan kedua orang tua Vidra ternyata sudah menunggu di depan ruang operasi.

"Bagaimana ayah ?! Apa Bin baik-baik saja ?" Tanya Vidra.

"Kita doakan yang terbaik ya" jawab ayah Vidra. Vidra mengangguk, mereka menunggu Bin 1 jam lebih.

Dokter keluar dan mengatakan kalau Bin dan bayinya sehat. Semua bernafas lega mendengar hal itu, ranjang Bin di dorong keluar dari ruang operasi.

Bin menatap Vidra.
"Kamu datang" kata Bin dengan suara seraknya karena Bin hanya di bius setengah badan.

Vidra mengengam erat tangan Bin.
"Terima kasih, kamu sudah berusaha sekeras ini" Vidra mengecup singkat dahi Bin.

Bin mulai menangis.
"Hei.. tidak apa-apa, dia sehat.. jangan menangis" kata Vidra.

"Huu...bukan itu, aku melihat wajahnya tapi dia tidak mirip dengan ku"

Mendengar apa yang Bin katakan, semua orang kecuali Vidra langsung tertawa pelan. Ibu Bin menutup mulut adik Bin karena dia biasanya tertawa paling keras.

Vidra mencoba tenang, dia tidak mau tertawa karena Bin baru selesai operasi.
"Tidak apa-apa, nanti setelah dewasa mungkin dia akan mirip dengan mu"

"Benarkah ?" Tanya Bin.

Vidra mengusap air mata Bin.
"Hm, jadi jangan menangis lagi ya"

Bin tersenyum memamerkan deretan giginya.
"Selamat sudah jadi ayah"

Vidra membalas senyuman Bin.
"Ya, selamat untuk kita berdua sudah jadi orang tua.. mari bersama-sama mengurus buah hati kita Bin"

"Iya" jawab Bin.

Feromon bahagia dari keduanya menyebar dan membuat orang sekitar juga bisa merasakan kebahagiaan keduanya.

.
.

Tamat.

.
.

Yey! Selesai 😍
Terima kasih sudah mengikuti cerita ini, Season 2 Coming Soon.

.
.

~My Alpha~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~My Alpha~

Sebelum lanjut, Flo infokan kalau cerita berikutnya adalah cerita adik Bin. 🤭
Yang belum tau, Adik Bin berjenis alpha wanita.. tapi dia punya fisik cowok, kayak di cover itu 💪🏼
Bagi yang tidak tertarik bisa skip aja ya 😅
Flo katakan lagi..
Ini cerita pertama Flo tentang Alpha cewek X Omega Cowok..
Kan pada nanya dan penasaran kalau alphanya cewek gimana ? 🤭
Nah...disini lah akan di jelaskan.. Haha.
Oke! Coming soon ya.. 💓

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang