4.

2.5K 306 5
                                    

Happy reading

"Mana mungkin Ace menyerahkan diri pada seorang angkatan laut yang bahkan tak bisa menangkapnya."

Sindirian. Ucapan Nava terasa seperti sindiran yang sangat menusuk ditelinga Smoker.

Pria yang tengah menghisap dua putung rokok dimulutnya berusaha mengabaikan ucapan Nava dan kembali melanjutkan percakapannya dengan Ace.

"Saat ini aku sedang mencari bajak laut lain. Sejujurnya, aku tak tertarik menangkapmu."

"Kalau begitu carilah buruanmu," ujar Ace.

Tapi sepertinya Smoker tak menyerah semudah itu selama Ace adalah bajak laut dan Smoker masihlah angkatan laut.

"Alasan yang membosankan," gumam Nava yang sedari tadi masih setia memperhatikan interaksi dua pria itu.

'"GOMU GOMU NO ... ROCKET!"

Teriakan dari suara yang sama lagi terdengar di telinga Nava.

Tanpa peringatan atau semacamnya, tiba-tiba seorang pria bertopi jerami meluncur dari luar dengan cepat layaknya sebuah roket, menghantam Smoker dan Ace hingga kedua orang itu terhempas ke belakang.

Nava menatap kedua pria itu tak percaya. Sungguh bodoh keduanya sampai bisa terhempas begitu saja bersamaan.

Sambil menghela napas pelan, gadis itu menatap pria bertopi jerami yang duduk di sampingnya sambil menunggu makanan yang dia pesan pada sang pelayan restaurant.

Wajahnya yang bersemangat menunggu makanan terlihat lucu dan menggemaskan di mata gadis itu.

Nava terkekeh pelan. Matanya tidak mungkin menipunya. Dia sangat menengenali pria itu.

"Jadi ... apa yang dilakukan Mugiwara no Luffy di negri ini?"

Sambil menopang dagunya di atas tangan, Nava menatap lurus ke arah Luffy yang masih asyik menikmati makanannya.

"Are, kenapa kau bisa tahu namaku?"

Gadis itu tersenyum kecil. Nava memasukan tangannya ke dalam jubahnya, mencoba mengambil sesuatu.

"Poster buronan," ujarnya sambil menunjukkan poster buronan Luffy yang saat ini kepalanya sudah seharga 30 juta belly.

Luffy terkekeh kecil. "Semakin dilihat lagi, kau terlihat mirip dengan seseorang ya," ujarnya.

Nava menaikan sebelah alisnya. Raut wajahnya terlihat heran. Entah siapa yang sebenarnya dimaksud Luffy.

"Siapa?"

Entah sedang kesal atau sedih, raut wajah gadis itu tak bisa ditebak dengan jelas bagaimana perasaannya saat ini.

"Lu-"

Di saat Nava masih memfokuskan pandangannya pada sosok Luffy, Ace yang tadi terhembas datang kembali ke restaurant itu dengan sedikit kekesalan.

Hendak memarahi pelakunya, Ace berjalan menghampiri orang yang sedang asyik makan dengan lahapnya.

Matanya tertuju pada pria yang mengenakan topi jerami yang ternyata dikenalnya.

"Hei Lu-"

Belum sempat Ace memanggil nama Luffy, Smoker yang datang belakangnya tiba-tiba menghantamkan kepalanya ke atas tanah.

"Mugiwara!!"

Dengan lantang pria bernama Smoker itu berteriak, namun Luffy masih saja melanjutkan makannya.

"Aku mencarimu, mugiwara. Kau memang datang ke Alabasta rupanya."

Sambil memakan makanan yang telah tersaji di depannya, Luffy menatap Smoker dengan perasaan tak asing, mencoba mengingat apakah mereka pernah bertemu sebelumnya atau tidak.

"Berhentilah makan!" seru Smoker karena merasa terabaikan.

Luffy kemudian teringat sesuatu. Tanpa sadar pria itu memuncratkan sebagian makanan dimulut ke depan wajah Smoker karena terlalu terkejut.

"Kau asap yang waktu itu! Kenapa kau ada disini?!"

"Kurang ajar ...."

Smoker terlihat kesal bukan main. Wajahnya jadi kotor saat ini berkat ulah Luffy.

"Pfft ... hahaha."

Nava hanya bisa menyaksikan hiburan di depannya dengan girang tanpa berpikir untuk pergi dari sana untuk sementara waktu.

"Tunggu dulu!"

Sambil memgarahkan tangannya, Luffy meminta Smoker untuk berhenti sejenak.

Luffy memakan semua makanan yang masih tersisa di atas piring. Pipinya sampai menggembung karena banyaknya makanan di mulutnya.

"Terima kasih atas makanannya."

Setelah mengucapkan hal itu, Luffy segera berlari keluar dengan mulut penuh dengan makanan yang kemudian langsung dikejar oleh Smoker.

"Tunggu Luffy! Ini aku! Hey, tunggu!!"

Melihat Luffy bergegas pergi, Ace pun ikut mengejarnya.

Nava menghela napas pelan. Para pembuat onar itu selalu saja membuat kekacauan dimana-mana.

"Anu, paman," Nava mengeluarkan sekantung penuh uang untuk diberikan kepada pemilik restaurant itu.

"Maaf atas keributan ini ya."

Segera setelah Nava menyerahkan uang itu sebagai uang ganti rugi, gadis itu pun berjalan keluar restaurant untuk mencari sosok Ace dan Luffy.

Gadis itu kembali menghela napas. Melihat banyaknya angkatan laut yang berkeliaran ke sana kemari membuat gadis itu malas.

Karena jalan kota cukup ramai, gadis itu memutuskan untuk melompat ke atas bangunan, melewati jalan atas yang lebih sepi dan tanpa kejaran angkatan laut.

Sambil melihat dari atas, gadis itu mencari sosok Luffy dan Ace yang kemungkinan berlarian ke sana kemari bersama Smoker.

Dengan santai Nava melangkahkan kakinya, melompat dari bangunan yang satu ke bangunan yang lain sambil mencari sosok kedua pria itu.

"Kemana mereka pergi?" gumam gadis itu heran.

Di saat Nava masih belum juga menemukan Ace mau pun Luffy, gadis itu melihat dibawah banyak angkatan laut yang berlari seolah tengah mengejar sesuatu.

"Sepertinya Luffy ada disana."

Nava pun mengikuti angkatan laut yang mengejar Luffy dari atas. Melihat pasukan angkatan laut itu berhenti, gadis itu pun meluhat ke bawah dan menemukan Ace yang terlihat melindungi Luffy dan membiarkan pria itu kabur bersama krunya.

Nava segera melompat dari atas, berdiri di samping Ace.

"Ara, ternyata Hiken no Ace adalah kakak yang baik ya," pujinya sambil tersenyum jahil.

Ace menarik sudut bibirnya, membentuk senyum kecil. "Tentu saja."

Ace bersiap melawan Smoker yang kini tengah berdiri di depannya. Dari tangannya muncul percikan api yang kemudian membesar hingga menyelimuti tinjunya.

"Perlu kubantu?" tanyanya.

Ace menarik sebelah alisnya sambil terus menatap Smoker. "Tidak perlu. Pergilah bersama Luffy. Aku akan menyusul."

Nava mengangguk paham. Walau tubuhnya terselimuti jubah panjang berwarna merah, gadis itu menggunakan kemampuan iblisnya, oni oni no mi yang membuatnya bisa berubah menjadi oni dengan beberapa kemampuan khusus. Tatto yang muncul di tangan dan kakinya merupakan salah satu bentuk dari wujud perubahannya. Bisa dibilang oni oni no mi adalah buah langka tipe zoan yang misterius dan berada ditingkat bencana.

Gadis itu memejamkan matanya untuk sesaat. Dibalik jubah panjangnya, kedua tatto di kaki gadis itu bercahaya. Sayapnya yang hanya tersisa satu tiba-tiba mengembang.

Dengan langkah yang tenang, gadis itu berlari secepat angin menyusul kelompok topi jerami tanpa menengok ke belakang.

Tidak ada yang perlu ia cemaskan. Ace itu kuat dan gadis itu yakin Smoker bukan tandingannya.

To be continued

Buat yang mau support aku bisa kesini ya

https://teer.id/purple_enjel

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang