Happy reading
Keesokan harinya, seperti biasa hari sudah pasti cerah. Matahari bersinar dengan teriknya di atas kepala mereka dan semua orang sudah siap melanjutkan perjalanan dengan tenaga yang terisi penuh.
"Maafkan aku Vivi chan, seharusnya tempat ini tidak seperti ini," ujar Toto penuh penyesalan.
Vivi tersenyum tipis. "Tak apa. Santai saja." Gadis itu mencoba meyakinkan Toto kalau ia sama sekali tak masalah dengan kondisi Kota Yuba saat ini. "Sekarang kami pergi ya, oji san!" pamitnya.
Toto memberikan Luffy botol minum kecil dan berkata. "Nah, Luffy kun, bawalah ini," ujarnya.
Luffy menerima botol minum itu dan menggantungkannya di lehernya. "Wuah, mizu?" Pemuda bertopi jerami itu terlihat begitu senang saat melihat air di dalam botol minum kecil itu.
"Dari mana?" tanya Luffy penasaran.
"Tadi malam saat kau tidur setelah menggali, lubang galianmu itu telah mencapai kelembapan air. Kemudian aku menyuling kelembapan tersebut dan jadilah itu," jelas Toto dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Luffy terlihat tak paham, tapi ia tetap berterima kasih. "Wuah, kelihatannya rumit, tapi terima kasih."
"Itu air dari Yuba asli. Maaf, hanya segitu yang kudapatkan."
Luffy terlihat semakin menghargai air itu setelah mendengar penjelasan Toto. "Akan aku hemat air ini," gumamnya dengan penun keyakinan.
Setelah itu, mereka meninggalkan Yuba dan melanjutkan kembali perjalanan mereka yang sempat tertunda. Setelah berjalan cukup jauh dari Yuba, Luffy tiba-tiba berhenti berjalan dan duduk di bawah pohon kecil.
"Luffy chan? Kenapa kau berhenti?" tanya Nava.
"Oi Luffy, apa yang kau lalukan?" seru Ussop.
"Luffy?"
"Kau kenapa Luffy san?" Tanya Vivi.
Semua orang terlihat heran dengan sikap Luffy yang tiba-tiba begini.
"Aku berhenti," ucap Luffy tiba-tiba.
Semua orang terlihat bingung dengan ucapan Luffy tadi. Berhenti? Berhenti apa?
"Luffy san, apa maksudmu?" tanya Vivi. Perempuan itu pun sama dengan yang lain. Ia juga tidak paham maksud Luffy.
Zoro terkekeh pelan. "Ada apa?" tanya Nava penasaran. Dia sendiri pun tak tahu maksud Luffy.
"Kurasa aku tahu maksud Luffy," bisik Zoro.
"Oi Luffy, kami tidak punya waktu untuk leluconmu itu! Ayo bangun!" Pinta Ussop.
"Kita kembali 'kan?" tanya Chopper.
"Itu benar. Jika kita tidak segera menuju Katorea, kita tidak bisa menghentikan pasukan pemberontak. Jika jutaan orang melakukan perang, kau mengerti 'kan apa yang akan terjadi? Ini semua demi Vivi chan! Baiklah, Ayo pergi!" Sanji berusaha menerik tubuh Luffy agar pemuda itu cepat bangun dan mereka bisa melanjutkan perjalanan mereka, tapi Luffy malah mendorong tubuhnya, membuat koki itu terjatuh ke tanah.
"Tidak mau!" Tolak Luffy. Pemuda itu tampaknya bersikeras tak akan berpindah dari tempatnya.
Sanji kesal. Pemuda itu berteriak dengan garang pada kaptennya. "Apa katamu?!"
Luffy mengabaikan itu dan menatap Vivi lamat-lamat. "Vivi," panggilnya.
"Nani?"
"Aku ingin menghajar Crocodile sialan itu!" Luffy telrihat marah. Ekspresinya menjelaskan suasana hatinya saat ini dan Vivi terkejut melihat hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...