Happy reading
Mengikuti kelompok topi jerami dari belakang, Nava akhirnya berdiri di depan dermaga dan melihat kapal topi jerami yang mulai berlayar, berniat melarikan diri.
Sebuah kapal kecil caravel. Bentuknya sedikit kuno tapi entah kenapa kapal itu seolah berkata dia akan mengarungi grandline ini.
"Kapal yang bagus."
Melihat kapal topi jerami yang semakin menjauh, Nava segera melompat ke atas dek kapal. Beruntung gadis itu bisa mendarat dengan selamat jika tidak ia pasti sudah tenggelam tadi.
"Fiuh, selamat."
Mendengar serta melihat sosoknya yang kini tengah berada di atas kapal topi jerami, Going Merry, kru mugiwara tersentak kaget. Wajah mereka terlihat pucat pasi saat menyadari Nava melompat dari tempat yang jauh, terutama untuk beberapa orang.
Nava terkekeh pelan.
"Yo, kru mugiwara!" Sapanya.
"Siapa kau?" tanya seorang pria berambut hijau yang dikenal sebagai pemburu bajak jaut, Roronoa Zoro, sambil menodongkan pedangnya yang sedari tadi masih tesarung di tempatnya.
Nava menyentuh ujung pedang itu dengan jari telunjuknya. Dalam satu kedipan mata, pedang itu langsung terhempas ke bawah tanpa sang pemilik sadari.
"Ara, sangat tidak sopan. Tak seharusnya seorang pria menodongkan senjatanya pada seorang wanita."
Zoro tersendak kaget. Matanya bahkan tak bisa melihat gerakan Nava yang sedari tadi berdiri di depannya dan menghempaskan katananya.
"A-apa yang ka-"
"Oi, kuso marimo! Berani-beraninya kau menghunuskan pedang pada seorang lady!!" seru seorang pria berambut kuning dengan putung rokok yang bertengger dimulutnya.
Nava terkekeh pelan. Matanya melihat ke sekeliling, tapi sepertinya Luffy mau pun Ace belum ada disana.
"Oi, aku menemukan Luffy!" teriak seorang gadis berambut orange pendek yang masih memegang teropong di tangannya.
Luffy melambai-lambai dari jauh. Pria itu memanjangkan tangannya hingga ke pinggir kapal lalu meluncur layaknya karet hingga menabrak dua anggotanya yang lain.
"Aku kembali!"
Luffy tertawa pelan. "Haha, maaf ya, Sanji, Chopper."
"Luffy, kau ini ... nggak kapok ya?!"
Wajah pria yang bernama Sanji itu terlihta kesal karena ditabrak oleh Luffy.
"Maaf ya," ujar Luffy dengan santainya tanpa menunjukkan wajah bersalahnya.
"Oh iya, Ace!"
Luffy melihat ke arah laut, menatap sosok Ace disebrang sana tengah bertarung dengan para anggota Baroque Works.
"Ace?"
"Kakakmu bersamamu?"
"Apa tak apa meninggalkannya?"
"Tenang saja, Ace itu kuat," ujar Nava yang sedari tadi berdiri di samping Luffy.
Luffy tertawa. "Dulu, sebelum Ace memakan mera mera no mi, aku belum pernah sekali pun mengalahkannya. Yang jelas Ace itu kuat sekali," ucap Luffy dengan penuh rasa bangga.
"Ada orang yang belum bisa kau kalahkan?" tanya seorang gadis berambut orange dengan wajah syok.
"Kakak dari monster itu memang super monster ya ...."
"Benar sekali. Aku selalu kalah .... Tapi mungkin sekarang bisa menang."
Luffy terlihat percaya diri saat mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...