46.

385 73 13
                                    

Kalau kemarin-kemarin hati nurani Nava yang tertohok maka saat ini hati nurani saya yang tertohok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kemarin-kemarin hati nurani Nava yang tertohok maka saat ini hati nurani saya yang tertohok.

Mohon maafkan saya karena terlambat update huhuhu

Sebenernya me nggak sibuk cuman aku ada 3 cerita yang sedang on going jadi lagi bikin draftnya hehehe

Maaf ya. Makasih bangett kamu mau nungguin cerita ini ya ( ⌯◞◟⌯)♡

Happy reading

"Uwahh, Nico Robin, Nami, apa yang harus kulakukan?! Bagaimana aku bisa menemui Luffy chan dengan bentuk pendek bantet seperti ini!" Nava memekik frustasi. Dia tidak tahan lagi dengan kondisi tubuhnya yang berubah jadi anak-anak seperti ini.

"Te-tenanglah dulu, Nava. Pasti ada jalan keluar atas kondisimu saat ini," ujar Nami. Mencoba menenangkan Nava yang mulai panik.

Nava menatap Nami dengan tatapan penuh makna. Dengan suaranya yang cempreng dia bertanya, "Apakah kau tahu caranya kembali ke wujud semula, Nami?" Pertanyaan yang benar-benar bodoh. Tentu saja Nami tidak tahu karena dia hanya wanita biasa. Sementara Nava, dia adalah wanita jadi-jadia—

/author dilempar ke laut yang dihuni oleh sekumpulan hiu oleh Nava

Ekhem, intinya Nami terdiam. Dia pun bingung harus menjawab seperti apa. Tatapan penuh harapan pada sorot mata Nava kecil serasa melemah hatinya.

"Pokoknya, kita akan mencari jalan keluar atas masalahmu ini! Jadi seksrang lebih baik kau berisitirahat saja Nava. Kata Chopper kau demam cukup tinggi lagi seperti waktu itu, jadi aku minta istirahatlah dulu. Kita akan bahas hal ini lagi nanti," ungkap Nami.

"Navigator san benar Nava. Lebih baik kau berisitirahat. Demammu cukup tinggi," ujar Robin.

Nava menghela napas berat. Dia kembali membaringkan tubuhnya di atss kasur. Pandanganya terarah ke atas. Kini dia memandang langit-langit kapal yang terasa sangat pendek hingga bisa dia jangkau jika ia mengulurkan tangannya.

Melihat Nava yang sudah tenang, Nami mengajak Robin untuk meninggalkan kabin, membiarkan Nava beristirahat sejenak sementara mereka bersantai di Angel beach.

《☆》

"Nava?" Suara pelan yang sayup-sayup masuk ke indra pendengaran Nava membuat gadis itu menoleh sekilas. Dia menyingkirkan kain basah yang berada di dahinya dan berbalik menoleh. Pandangannya tertuju pada pintu kabin kayu berwarna coklat.

Nava sontak membelak-lalakkan matanya. Luffy berdiri di ambang pintu sambil menatapnya dengan intens.

Gadis itu cepat-cepat menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut. Ini sama sekali tidak lucu! Bukankah Nava sudah memperingatkan Robij dan Nami untuk tidak memberitahu Luffy apa-apa tentang kondisinya saat ini? Lantas, kenapa pria itu bisa berada di kamar perempuan?!

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang