57.

327 39 2
                                    

Happy new year semua!!! Gimana tahun ini? Apa harapan kalian buat tahun 2023 ini?

Apapun itu, aku harap di tahun 2023 ini kalian tetep makin sayang sama Nava yang gak kerasa udah hampir dua tahun menemani kalian 😭

Coba bayangin aja kita baru aja ngerayain tahun baru 2022 eh sekarang tau2 udah ngerayain tahun baru 2023 aja 😭😭😭 cepet banget malah cerita one piece terus bertambah banyak lagi episodenya sementara fanfic ini kelanjutannya lama kek siput. Baru juga di arc Skypiea 😭😭😭😭 masih jauhhh

Pokoknya harapanku tahun ini adalah Nava makin disayang semua orang ❤️❤️❤️

Happy reading

"Saat aku pertama kali bertemu kalian, aku bilang aku adalah prajurit bayaran itu karena orang blue sea tidak bisa menghadapi pertempuran langit."

Kening Nava berkerut. Dia menatap Ksatria langit lekat-lekat, lalu bertanya. "Pertempuran langit?"

"Apa itu?" Sahut Ussop.

Ksatria langit terdiam sejenak. Dia memikirkan cara untuk menerangkan tentang pertempuran langit pada Nava dan yang lain.

"Hmm, contohnya, yang ada di atas tong itu." Jari telunjuk sang ksatria langit tertuju pada sebuah kerang berwarna pink keorangean yang berada di atas tong.

Nami menaikkan sebelah alisnya. "Di atas tong?" Ia dan yang lain bahkan tak sadar ada kerang itu di sana.

Karena Ksatria langit berniat untuk menunjukkan cara penduduk langit bertarung, dia meminta Sanji untuk melakukan sesuatu. Koki itu berdiri di dekat tong dengan sebuah palu besar di tangan.

"Lihatlah ...."

"Lalu apa yang harus kita lakukan dengan benda itu?" tanya Nami.

"Kalian pasti akan mengerti," jawab Ksatria langit. "Coba hancurkan kerang itu dengan seluruh kemampuanmu," pintanya pada Sanji.

"Ingat Sanji!" Ussop memperingatkan mengingat seberapa kuat Sanji. "Jika kau membuat lubang di deck ini, kau harus membayarnya!"

Tapi, Ksatria langit mengabaikan ucapan Ussop dan tetap meminta Sanji menghancurkan kerang itu sekuat tenaga. "Pukulah dengan sekuat tenaga."

Ussop memekik kesal. "Jangan bicara seenaknya ya seolah ini adalah kapalmu!" Ia berujar garang.

Sanji pun tak menggubris ucapan Ussop. Ia menghisap batang rokoknya lalu menghembuskan asap kelabunya ke udara. "Baiklah jika itu maumu ...."

Pemuda itu mengambil ancang-ancang. Palu besar di tangannya terangkat tinggi di udara seolah dia akan menghancurkan seluruh tong beserta dek kapal.

"Tunggu! Tunggu! Jangan pukul terlalu kuat!" Ussop memekik panik melihat Sanji siap memukul.

Sementara itu, Nava hanya diam melihat dari samping sambil menyunggingkan seringai kecil. Membayangkan bagaimana deck kapal akan berlubang karena pukulan Sanji membuat Nava sangat terhibur. "Pelan-pelan saja Sanji," tuturnya.

Sanji memukul kerang itu. Palunya mengenai kerang itu, tapi serangannya seolah tak berpengaruh. Kerang maupun deck kapal baik-baik saja. Bahkan lecet pun tidak.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Ussop berkata, "Aku memang memyuruhmu menahannya, tapi kenapa tong itu tidak hancur?"

Sanji pun bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Dia memperhatikan kerang itu dengan seksama. "Kau salah. Aku memukulnya dengan sekuat tenaga hingga aku merasa akan ada lubang di deck ini," katanya.

"Hei!"

Sanji kembali berucap. "Sepertinya kerang ini menyerap kekuatan tadi ...."

"Sekarang ambil dial itu dan letakkan di samping tong, lalu tekan ujung dari kapal itu," titah Ksatria langit.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang